Breaking News

Beberapa Fakta Aksi 812 Malaysia, "Kami ingin menegakkan Islam sebagai agama resmi Malaysia"


Aksi yang digelar di jalan-jalan kota Kuala Lumpur tersebut merupakan sebuah aksi yang bertujuan untuk memprotes Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial atau  International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD).

ICERD diklaim merupakan sebuah ancaman terhadap hak-hak Islam dan Melayu yang ada dalam konstitusi Federal.

Dalam demontrasi tersebut diketahui jika adanya kebebasan berkumpul walaupun dengan latar belakang pandangan atau visi-misi yang berbeda.

Pemerintah Malaysia sebelumnya telah menyatakan jika tidak akan meratifikasi gagasan PBB terkait ICERD.

Mendapatkan kabar tersebut, penyelanggara kemudian mengungkapkan jika aksi anti-ICERD yang digelar merupakan ungkapan rasa syukur dan dukungan kepada pemerintah.

"Saya mengulangi apa yang telah dikatakan oleh perdana menteri (Tun Dr Mahathir Mohamad) ... Jika mereka ingin berkumpul, ingin melaksanakan ucapan syukur ... itu adalah hak mereka, janji untuk tidak melakukan tindakan provokatif. " ucap Wakil Menteri di Departemen Perdana Menteri, Hanifa Maidin, Sabtu (8/12/2018).

Pihak penyelenggara mengungkapkan jika sebanyak 500 ribu orang akan berkumpul dan menghadiri aksi anti-ICERD.

Sebelumnya, penyelenggara mengungkapkan jika sebanyak 300 ribu orang akan hadir.

Mereka berkumpul menggunakan pakaian berwarna putih sesuai dengan apa yang dikatakan oleh panitia.


Aksi berjalan Damai


Aksi yang digelar di Daratan Merdeka ini dikatakan merupakan aksi paling damai yang pernah ada di Malaysia.

Peserta aksi yang datang memenuhi kawasan Daratan Merdeka tampak mengikuti aksi dengan tertib.

Menurut penuturan dari Pengacara Hak Sipil Syahredzan Johan, merupakan satu di antara upaya untuk menuju Malaysia baru.

Aksi tersebut juga diketahui berjalan lancar tanpa adanya insiden berarti yang merugikan kedua belah pihak.

Untuk mendukung peraturan Anti-Merokok oleh Kementrian Kesehatan, penyelenggara aksi anti-ICERD melarang massa yang datang untuk merokok.

Melalui pembawa acara, seruan untuk tidak merokok digaungkan.

"Harap hancurkan rokok Anda jika Anda merokok ... kami ingin mengadakan pertemuan yang sehat," kata pembawa acara.

Dikutip dari Malay mail, hal tersebut dipatuhi oleh massa aksi 812 di Malaysia.

Banyak dari mereka yang mematikan rokoknya setelah mendapatkan seruan dari pembawa acara dan juga panitia penyelenggara.

Bawa Serta Anak untuk Ajarkan Patriotisme


Seorang peserta aksi, Idris Muhammas (49) membawa serta keluarga besarnya.

Dikatakan oleh Idris hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran keluarganya tentang tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Melayu dan juga Muslim.

�Kami ingin menegakkan Islam sebagai agama resmi Malaysia, dan kehadiran kami di sini adalah peringatan bagi semua untuk tidak menentang itu.

�Saya sangat terkejut melihat jumlah peserta, saya tidak berharap banyak yang muncul, tetapi kehadiran mereka hanya membuat saya lebih antusias untuk berjuang demi perjuangan kami,� katanya.

Peserta lain, Zaharuddin Mohammad (45) mengungkapkan pentingnya mengajarkan pada anak-anak patriotisme sejak muda.

Ia membawa anak laki-lakinya yang berusia delapan tahun dan anak perempuannya berusia empat belas dan lima belas tahun.

"Kami di sini dengan damai dan dengan atau tanpa anak-anak, pelajaran patriotisme ada bagi mereka untuk belajar, jadi saya tidak melihat masalah dengan saya membawa mereka selama saya mengawasi," katanya.

Tidak ada komentar