Dendam Ditangkap, Preman Ini Menyerang Kantor Polisi Dan Membacok Kapolsek Usai Keluar Dari Penjara
PALPANAS - Kasus penyerangan terhadap aparat kepolisian kembali terjadi. Kali ini menyasar Kantor Polsek Katingan Hulu yang terletak di Desa Tumbang Sanamang, Kecamatan Katingan Hulu, Kalteng.
Sementara dari isu yang berkembang, penyerangan ini diduga karena pelaku ada dendam dengan polisi setempat yang telah menangkapnya ketika melakukan pembunuhan pada saat itu. Sehingga setelah keluar dari penjara, dia langsung menyerang anggota polisi setempat.
Tak cuma itu, informasi lain juga ada menyebutkan, residivis ini memang pernah sekitar dua kali melakukan penganiayaan terhadap petugas kepolisain sebelum kejadian pembunuhan yang dilakukannya pada tahun 2012 lalu.(jp)
Pelaku penyerangan tersebut adalah seorang residivis pembunuhan berinisial LA bersama dua rekan lainnya, yakni MA dan FE. Akibat penyerangan ini Kapolsek Katingan Hulu AKP Abdul Karim dan anggotanya Bripda Krisandi, mengalami sejumlah luka bacok dan luka tusuk pada bagian tubuhnya.
Informasi diperoleh Kalteng Pos (Jawa Pos Group), peristiwa yang menggemparkan penduduk sekitar itu bermula saat pelaku LA yang baru saja keluar dari penjara, datang ke Polsek Katingan Hulu bersama MA dan FE. Ketiganya masuk ke salah satu ruangan di Kantor Polsek Katingan Hulu.
Sejurus kemudian, MA menanyakan dengan Briptu Nirwana, apakah kenal dirinya atau tidak. Karena merasa tidak kenal, Briptu Nirwana menjawab tidak kenal. Mendengar jawaban itu, pelaku langsung berucap �Sombongnya, mentang-mentang polisi�.
Bahkan dia mengancam akan menyembelih Briptu Nirwana. Mendengar kata-kata itu tidak membuat diam Briptu Nirwana dan langsung menanyakan apa salahnya sambil mendorong mereka keluar polsek.
Mendengar ada suara ribut-ribut di luar, Kapolsek AKP Abdul Karim dan anggota yang lain keluar dari ruangannya untuk melerai. Tetapi Kapolsek ketika itu langsung dipukul.
Bahkan salah satu dari pelaku juga melakukan pembacokan terhadap Kapolsek dan Bripda Krisandi yang ketika itu berusaha melerai. Sedangkan Briptu Nirwana, setelah melihat para pelaku bertindak anarkistis, menyelamatkan diri ke tempat keluarganya dan meminta bantuan warga sekitar.
Akibat serangan pelaku, Abdul Karim menderita luka bacok pada bagian pinggang dan punggung. Sedangkan Bripda Krisandi mengalami luka tusuk pada bagian tangan dan perut. Setelah melukai korbannya, para pelaku langsung meninggalkannya begitu saja.
Bahkan informasi yang berkembang, para preman kampung itu selain membawa senjata tajam, juga membawa senjata rakitan jenis dumduman. Pelaku juga sempat meletuskan tembakan ke udara untuk menakut-nakuti warga setempat. Selanjutnya langsung pergi meninggalkan kampung itu.
Sementara itu, pihak Polres Katingan setelah mendapatkan laporan penyerangan itu, langsung bergerak cepat pada malam itu juga menuju ke wilayah Hulu di Katingan tersebut, dipimpin langsung oleh Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas bersama sejumlah perwira dan puluhan personel anggotanya.
�Kita sekarang di lapangan untuk mengejar para pelakunya,� katanya.
Sedangkan motifnya sendiri, sejauh ini masih belum bisa dipastikan sepanjang para pelaku belum tertangkap. �Kita fokus mengejar pelaku dulu. Mudahan segera tertangkap,� tegasnya singkat.
Tak cuma itu, informasi lain juga ada menyebutkan, residivis ini memang pernah sekitar dua kali melakukan penganiayaan terhadap petugas kepolisain sebelum kejadian pembunuhan yang dilakukannya pada tahun 2012 lalu.(jp)
Post Comment
Tidak ada komentar