WMI Turun dalam Tanggap Darurat Bengkulu
BENGKULU - Wahana Muda Indonesia (WMI) yang merupakan Lembaga yang Bergerak di bidang sosial Kemanusiaan turun dalam Tanggap Darurat Banjir dan Longsor yang menimpa Bengkulu.
Melalui WMI Provinsi Bengkulu, WMI turun ke sejumlah titik terparah yang terdampak Banjir dan Longsor pada 26-27 April 2019 lalu.
Bendahara Umum WMI Dempo Xler mengatakan, WMI susah turun sejak hari pertama bencana membantu evakuasi pada warga terdampak Banjir di Kota Bengkulu.
"Alhamdulillah WMI turun sejak hari pertama banjir di Kota Bengkulu, meski sejumlah kader WMI dan keluarganya juga merupakan korban terdampak banjir" Kata Dempo di Base Ops WMI di Kota Bengkulu. Selasa 30 April 2019.
Dempo mengatakan, selain membantu evakuasi warga korban banjir, Relawan WMI juga mendistribusikan makanan siap saji, serta Nasi Kotak kesejumlah titik terparah.
"Dari Kemaren hingga hari ini Tim Relawan WMI masih terus mendistribusikan Bantuan logistik juga Nasi Kotak agar warga terdampak dapat langsung makan tanpa meati bersusah payah untuk masak" terang Dempo.
Dempo menghimbau semua pihak untuk bersama membantu meringankan beban warga Bengkuku dan sekitarnya yang terdampak Banjir dengan mengirimkan Donasi melalui Base Ops WMI yang beralamat di Jl.Meranti 4, RT 12, Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu Dengan Nomor Whatsapp: 082178545930. Atau melalui rekening WMI: MANDIRI No.rek 123 000 736 0276 a.n Wahana Muda Indonesia Baru.
Dempo juga menerangkan bahwa Program Pasca Banjir WMI akan berfokus pada pembersihan masjid yang terdampak banjir agar bisa segera bersih dan dapat digunakan kembali.
"Pasca Banjir WMI akan berfokus salah satunya pada pembersihan Masjid yang kotor akibat material Lumpur yang diakibatkan oleh Banjir, diharapkan dg program pembersihan ini Masjid bisa digunakan kembali oleh warga untuk beribadah, terlebih sdh mendekati bulan Ramadhan" ujar Dempo.
Seperti diketahui, 9 Kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu terdampak Banjir dan Longsor yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi pada 26-27 April 2019 lalu, sehingga sejumlah jembatan penghubung Putus dan jalan mengalami longsor.
BPBD Provinsi Bengkulu merelease dampak akibat banjir dan longsor ini sebanyak 10 orang tewas, 8 dinyatakan hilang dan sebanyak 12000 Jiwa mengungsi dan 13000 jiwa terdampak.
Selain itu, Dampak kerusakan akibat Banjir dan longsor tercatat sebanyak 184 rumah, 4 unit fasilitas pendidikan dan 40 titik infrastruktur mengalami kerusakan. (WMI)
Tidak ada komentar