POS-METRO.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, turut memberikan evaluasi kinerja Presiden Joko Widodo, setelah dua tahun duduk di kursi kekuasaan.
Dahnil menyorot suksesnya strategi pelemahan lembaga anti rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). �Salah satu yang menjadi catatan penting 2 tahun kepemimpinan Jokowi-JK, KPK masuk era kegelapan, strategi Kuda Troya sukses melemahkan KPK,� tulis Dahnil di akun Twitter ?@Dahnilanzar.
Siapa Kuda Troya yang dimaksud Dahnil? Kuda Troya-nya ada pada level Ketua KPK? �Hampir semua level,� tegas ?@Dahnilanzar.
Menurut Dahnil, strategi Kuda Troya dan berjamaah saat ini membuahkan hasil, berhasil melemahkan pemberantasan korupsi. Pada akhirnya, secara perlahan KPK kehilangan kepercayaan publik.
�Kuda Troya semakin banyak dikirim ke KPK, gelombang itu akan semakin besar sehingga KPK bisa menjadi institusi hukum yang tidak berbeda dengan yang lain,� ungkap @Dahnilanzar.
Dalam tulisan yang dimuat di republik.co.id, Dahnil menyatakan bahwa dibandingkan dengan upaya-upaya pelemahan sebelumnya. Peristiwa penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK jilid 3 yang kemudian mendapat perlawanan yang sengit dari Budi Gunawan melalui praperadilan yang dimenangkan oleh Budi Gunawan, agaknya menjadi awal cerita sukses melemahkan KPK dengan sistematik. Kriminalisasi terhadap komisoner dan penyidik KPK, yang berujung kepada dinonaktifkan dua orang komisioner KPK yakni Abraham Samad dan Bambang Widjayanto.
�Strategi Kuda Troya kembali dilakoni melalui recruitment Komisioner KPK yang baru, mulai dari komposisi Timsel KPK, dan proses di Komisi 3, sampai terpilihnya 5 komisioner yang baru kepercayaan publik mulai mengalami dekadensi. Keraguan publik khususnya masyarakat sipil menyeruak. Namun, keraguan itu berusaha disimpan, dengan menitipkan harapan kepada 5 komisioner baru dan para penyidik serta pegawai KPK,� tulis Dahnil Anzar. [intelijen]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar