Terbukti, Jabatan (Menag) Diberikan Bukan Pada Ahlinya Maka Kehancuranlah Akibatnya
Sabtu, 5 Juni 2021
Faktakini.info
*TERBUKTI, JABATAN DIBERIKAN BUKAN PADA AHLINYA MAKA KEHANCURANLAH AKIBATNYA*
Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik
Kegagalan keberangkatan jamaah haji Indonesia karena pembatalan sepihak dari Menag Yaqut Kholil Choumas, membuktikan bahwa amanah jabatan itu tidak sembarangan, harus diberikan kepada ahlinya. Yaqut memang ahli kalau disuruh bicara NKRI harga mati, Pancasila, dan Radikalisme.
Tapi untuk urusan haji ? mengurusi jamaah agar bisa ke tanah suci menunaikan rukun Islam yang kelima ? Mohon maaf, kerja Yaqut dalam urusan ini amatiran. Mengecewakan.
Pembatalan sepihak yang dilakukan tanpa klarifikasi terlebih dahulu kepada otoritas Saudi, jelas kerja kementerian agama yang payah. Apalagi, langsung menyalahkan covid-19, atau berdalih demi keselamatan jamaah.
Tak perlu minta maaf, kerja yang amatiran itu pertanggungjawabannya mundur. bukan cuma minta maaf.
Yaqut sebaiknya mundur dan kembali urusi ormas. Kerja di Ormas sejalan dengan kapasitasnya. Berat, kalau dipaksa ngurusi di Kemenag.
Kalo ngurusi ormas, Yaqut cukup tereak Aku Pancasila, Aku NKRI, anti Radikalisme, sudah bisa dijadikan prestasi. Tak perlu pusing, seperti menyelenggarakan haji.
Yaqut terbukti gagal, dan bikin mimpi haji jamaah hancur berkeping-keping. Belum lagi, pembatalan sepihak itu membuat Saudi berang.
Wajar Saudi berang, mereka ogah dijadikan tumbal pembatalan haji. Mungkin saja mereka tahu, alasan sebenarnya bukanlah soal apapun kecuali pemerintah sedang bokek.
Dalam mengelola haji, pemerintah bisa saja menjalankan praktik sebagimana dilakukan First Travel. Ambil dana jamaah, puter dana, pakai dana suka-suka tanpa izin jamaah, habis itu dana raib dan kewajiban pemberangkatan jamaah terbengkalai. Bedanya, First Travel kelola dana receh, lah kalau Kemenag ?
Mengerikan, memuakkan, dan menyakitkan. Itulah, ungkapan yang pas untuk mengekspresikan kemarahan pada pembatalan haji tahun ini. Apalagi, ditambah narasi refund, benar-benar menjijikkan kinerja Yaqut.
Benarlah, hadits Rasulullah Saw yang menyatakan :
إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ
فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
_“Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.”_
*(HR BUKHARI)*
Tidak ada komentar