Elektabilitas Habib Rizieq Shihab dan Ustadz Abdul Somad Kalahkan Para Petinggi Parpol Besar
KONTENISLAM.COM - Elektabilitas sejumlah petinggi partai politik (Parpol) seperti Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar dan Surya Paloh ternyata mampu dikalahkan oleh mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Hal tersebut terungkap dari hasil survei terbaru Parameter Politik Indonesia (PPI) yang dirilis Sabtu, 5 Juni 2021.
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno menyebutukan, nama Habib Rizieq Shihab berada di urutan ke-14 sebagai capres yang bakal dipilih rakyat.
Nama Habib Rizieq Shihab berada di atas nama-nama beken semisal Airlangga Hartarto, Nadiem Makarim, Sri Mulyani, Erick Thohir, Fahri Hamzah, Gibran Rakabuming Raka, serta Hary Tanoesoedibjo.
“Kita tanya kepada publik secara spontan. Di antara figur yang dibicarakan publik belakangan, kira-kira siapa yang jadi top of mind?” kata Adi dalam keterangan persnya, Sabtu, 5 Juni 2021.
Kendati begitu, persentase elektabilitas Habib Rizieq masih relatif kecil jika dibandingkan dengan nama-nama yang bertengger di atasnya.
Total populasi yang memilih Habib Rizieq sebagai presiden hanya berada di angka 0,9 persen.
Tak hanya Habib Rizieq, nama Ustadz Abdul Somad (UAS) pun masuk dalam daftar. Namun UAS berada di urutan lebih bawah, yakni ke-16 dengan persentase 0,7 persen.
Sementara itu untuk nama-nama yang berada di 10 besar antara lain:
1. Prabowo Subianto
2. Ganjar Pranowo
3. Anies Baswedan
4. Agus Harimurti Yudhoyono
5. Sandiago Uno
6. Ridwan Kamil
7. Tri Rismaharini
8. Basuki Tjahaja Purnama
9. Gatot Nurmantyo
10. Puan Maharani
Survei ini dilakukan pada 23-28 Mei 2021 dengan populasi warga Indonesia yang telah memiliki hak pilih sesuai undang-undang yang berlaku.
Survei menggunakan kerangka sampel responden yang pernah diwawancarai secara tatap muka dalam survei nasional yang diselenggarakan pada rentang waktu September 2017 hingga Desember 2020.
Dengan sampel sebanyak 1.200 responden. Diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 nomor HP yang sudah dipilih secara acak dari kerangka sampel yang ada dan disesuaikan dengan proporsi populasi serta gender.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.
Sementara margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [/pikiran-rakyat]
Tidak ada komentar