Breaking News

Jokowi Diminta Bicara Soal Wafatnya Tengku Zul, Politisi PDIP: Emang Dia Siapa? Cuma Ustadz Gadungan



BACANEWS.ID - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Dewi Tanjung menanggapi Rocky Gerung yang mendesak agar Presiden Joko Widodo berbicara di publik untuk menyampaikan duka cita atas meninggalnya Tengku Zulkarnain.

Dewi Tanjung bereaksi keras bahwa Presiden Jokowi tidak mungkin mau bicara soal wafatnya Tengku Zul.

Pasalnya, menurut Dewi, Tengku Zul hanyalah ustaz gadungan yang ceramahnya tak berkualitas untuk umat Islam.

“Manusia Sakau ini kalo Ngomong memang banyak Halusinasinya. Mana mungkin Jokowi mau Ngomentarin kematian si Zul,” kata Dewi Tanjung pada Rabu, 12 Mei 2021.

“Emang dia siapa? Cuma ustad gadungan yang otaknya hanya mengajarkan soal Melayani 72 bidadari dan. Ngadu ayam doang. Ceramah si Zul nggak ada yang berkualitas untuk umat islam,” tambahnya.

Sebelumnya, Rocky Gerung mengkritik Presiden Jokowi dan pihak istana yang menurutnya tak angkat suara soal meninggalnya Tengku Zul.

Pernyataannya itu dapat dilihat dalam video berjudul ‘Indahnya Kematian Ustadz Tengku Zulkarnain, Beda dengan KPK’ yang tayang di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 11 Mei 2021.

Awalnya Rocky Gerung mengatakan bahwa ia mengenal Tengku Zul cukup dekat. Ia memandang Tengku Zul sebagai sosok yang menyumbang banyak untuk Indonesia dari segi rohani.

Rocky Gerung lalu mengatakan bahwa ia menunggu adanya empati dari para pejabat Istana atas wafatnya Tengku Zul.

Bagaimanapun, kata Rocky, Tengku Zul adalah kritikus yang tajam dan tak pernah berhenti untuk melihat apa yang buruk pada bangsa ini.

“Dan itu musti kita kasih pujian karena ada orang yang tetap ingin bicara tanpa sensor, bicara tanpa takut bahwa akan dihujat. Dan oenghujatab terhadap Tengku Zulkarnain itu luar biasa semasa Pilpres,” katanya.

Jadi, lanjut Rocky, bangsa ini musti belajar untuk menghormati mereka yang berbeda, bahkan berbeda secara absolut.

Saat Hersubeno Arief menyinggung nama Jokowi, Rocky langsung menimpali bahwa para pejabar istana itu tuna budaya atau tidak punya peradaban.

“Seharusnya kan di awal, Jokowi musti datang ke publik mengatakan bahwa, ‘ya saya berduka’ dengan segala macam kalimat yang bisa dibuatkan. Tapi intinya adalah dia menghargai seorang tokoh,” katanya.

Rocky Gerung menilai bahwa Tengku Zul adalah tokoh nasional yang bahkan mungkin lebih dikenal daripada menteri-menteri Jokowi.

Maka, kata Rocky, Jokowi dapat menggunakan momentum meninggalnya Tengku Zul ini untuk muncul mengucapkan kalimat menyejukkan di tengah persoalan-persoalan yang dibicarakan publik akhir-akhir ini.

“Jadi, sebetulnya kalau Presiden Jokowi paham tentang keadaan hari ini, dia musti datang dengan kalimat yang menyejukkan di dalam momentum meninggalnya Ustaz Zul,” tandasnya.

Tidak ada komentar