Breaking News

Netizen ke Gubernur NTT: Apakah Hasil Miras Bisa Mengatasi Bencana?

Gubernur NTT Viktor Laiskodat

Berita
islam
- Netizen memperingatkan Viktor Laiskodat yang ngebet ingin melegalkan miras di NTT.

Sebelumnya Viktor Laiskodat telah memperkenalkan miras produksi lokal yang diberinama Sophia yang rencananya akan diproduksi masal di NTT.

Warganet mempertanyakan apakah hasil dari miras bisa mengatasi bencana? begitu salah satu pertanyaan yang dikutip beritaislam.org pada 6/4/2021 dari seorang netizen dalam sebuah video yang memperlihatkan jembatan Kamba Niru di Waingapu, Sumba Timur roboh diterjang banjir pada Ahad 4/4/2021 yang diunggah oleh akun instagram @ngopipanas.

charlie_sihombing
"@rochmad_almumtaz ho ooh... , kita lihat apa miras bisa ngatasi bencana?"

jeparaasiafurniture
"Itu pabrik miras blm dibangun... apalagi klo sudah dibangun bisa amblas semua tu pulau."

Sementara itu akun @ngopipanas juga memperingatkan agar umat Islam di daerah lain tetap membantu saudaranya yang kini sedang terkena musibah di NTT.

"Oh ya cuma ingetin aja ke temen2, yg bisa bantu, tetep bantu saudara2 kita di NTT, karena banyak dari mereka yg kena musibah juga umat Islam, salurkan infaq shodaqoh dan bantuan ke lembaga2 yg sudah terpercaya seperti Rumah Zakat, Act Id dan lain sebagainya.

Tunjukkan bahwa kita umat berkelas, umat terbaik, kita bukan benci saudara2 kita di NTT, kita membenci kemungkaran yg dilakukan oleh penguasa NTT, khususnya Gubernurnya yg ngotot legalkan miras!

Ok?

Itu aja pesen tukang Ngopi ??" tulis akun tersebut dikutip beritaislam.org.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mengatakan ada ratusan orang belum ditemukan dalam bencana banjir tanah longsor yang melanda wilayah Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Informasi itu didapat dari kepala desa.

"Kepala Desa Nele Lamadike Pius Pedang menyampaikan kepada saya bahwa ratusan orang belum ditemukan dalam bencana tanah longsor," kata Agustinus, saat dihubungi dari Kupang, seperti dikutip dari Antara, Minggu (4/4/2021).

Longsor terjadi Minggu dini hari tadi setelah cuaca ekstrem. Hujan lebat dan angin kencang melanda wilayah setempat dalam waktu cukup lama.

Agustinus mengatakan informasi ratusan orang menjadi korban longsor ini diperoleh dari hasil komunikasi via telepon dengan kepala Desa Nele Lamadike.

"Ratusan orang disebut tertimbun longsor dan sampai sekarang belum ditemukan," katanya.

Dia mengatakan saat ini sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk turun ke lapangan melakukan penanganan termasuk pengerahan alat berat.

"Kita segera kerahkan alat berat ke lapangan untuk mencari para korban," ujar Agustinus.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Flores Timur melaporkan ada lima warga dari Desa Lamanele meninggal akibat kejadian ini.

"BPBD melaporkan lima warga dari Desa Lamanele meninggal akibat kejadian ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya. 

[news.beritaislam.org]

Tidak ada komentar