Breaking News

Lika Liku Perjalanan Pendidikan Akademik Habib Rizieq Shihab

 

Jum'at, 16 April 2021

Faktakini.info, Jakarta - Perjalanan Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam menempuh jenjang pendidikan memang jarang banyak yang mengetahui, kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa beliau adalah seorang ustad atau ulama tanpa gelar pendidikan secara umum. 

Beliau selalu menekankan pada kawan seperjuangan agar tetap mengejar pendidikan yang lebih tinggi. Karena ini merupakan kebutuhan dakwah dimasa mendatang. 

Ulama tanpa gelar akademis akan diremehkan akibat doktrinasi bahwa bergelar itu lebih bermutu dibandingkan yang lulusan pondok pesantren tanpa gelar.

HRS memang murni seorang idealis pencinta ilmu dan bisa dikatakan pecandu buku, setidaknya 150 ribu judul buku yang sudah dimilikinya sejak beliau kuliah di king saud university dalam mengejar gelar S1 nya. 

Setiap beliau belanja buku maka buku2 tersebut akan mampir dulu dikamar beliau hingga selesai dibaca dan baru diletakkan diperpustakannya.

Ada yang menarik dalam perjalanan pendidikan beliau mengejar S2 di universitas Malaya Malaysia, setelah beliau berhasil memenuhi pelajaran disana kemudian membuat serta ujian tesisnya, dan tinggal menunggu nilai serta wisuda, tiba tiba booom��, semua data beliau kuliah mulai dari pendaftaran, absensi hingga tesis berjudul "Pengaruh Pancasila Terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia" lenyap seakan beliau tidak pernah terdaftar di universitas tersebut. Bahkan dosen pembimbing dari tesisnya pun ikut raib tidak dapat ditemui.

Hanya satu keberuntungan HRS saat itu, disaat beliau melaksanakan ujian tesisnya, momentum tersebut didokumentasikan dengan video oleh beliau sendiri. Dan ini yang menjadi bahan bukti beliau protes kepada universitas maupun menteri pendidikan Malaysia dikala itu. Dan hanya satu orang yang berani memberikan kesaksian yaitu salah satu dosen wanita yang ikut melakukan pengujian tesis beliau sehingga beliau berhasil mendapatkan Gelar S2.

Dilanjutkan ke proses jenjang pendidikan berikutnya,  S3 pun tidak berjalan mulus apa adanya, berbagai macam terror mau pun interograsi ke dosen pembimbing HRS cukup membuat miris, mengapa seorang HRS bisa diperlakukan sedemikian rupa dan dari berbagai sisi. Apa yang mereka takutkan dari seorang HRS?

Alhamdulillah hari ini, berkat keistiqomahan beliau telah berhasil lulus dari program S3 nya di USIM universitas Sains Islam Malaysia. Dan menariknya hasil desertasi HRS direkomendasikan oleh para Profesor Penguji bahwa Disertasi diminta untuk dicetak dan disebar luaskan ke masyarakat, karena memiliki manfaat yg sangat besar dlm menyadarkan umat ttg pentingnya Aqidah Aswaja dlm membangun persatuan & persaudaraan, sekaligus mewarning ttg bahaya Liberalisme dan Radikalisme.

Tidak ada komentar