Istri Serda Eko Prasetyo : Saya Ingin Melihat Jasad Suami untuk Terakhir Kali
Harapan besar diutarakan oleh istri personel Kapal Selam KRI Nanggala 402, Serda Kom Eko Prasetyo, Dewi Nurista Priswantini (32) pasca-suami dinyatakan gugur.
Dewi masih berharap jasad sang suami ditemukan dalam insiden yang terjadi di Laut Utara Bali itu.
Ia bercerita bagaimana pertama kali dirinya menerima kabar bahwa sang suami dan 52 awak lainnya dinyatakan gugur.
Saat itu lantunan suara merdu Adzan Maghrib dari Masjid Baitul Halim, Perum Pondok Halum II, Desa/Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Minggu (25/4/2021) tidak hanya mengabarkan waktu berbuka puasa.
Namun juga mengiringi kabar duka bagi dirinya.
Senja itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara resmi mengumumkan 53 awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur.
Dalam konferensi pers yang disiarkan live di Kompas TV itu, Hadi sempat menunduk sejenak dan suaranya terhenti.
Saat itulah, Rista, sapaan akrab Dewi Nurista Priswantini, pertama kali mengetahui informasi bahwa suaminya, Serda Kom Eko Prasetyo selaku Juru Komunikasi II di Kapal Selam KRI Nanggala 402 telah dinyatakan gugur.
“Kemarin, sekitar jam setengah enam, ketika Adzan Maghrib. Ada konferensi pers di televisi dari Panglima,” ungkap Rista, sapaan akrab Dewi Nurista Priswantini kepada SURYA.co.id dari teras rumahnya, Senin (26/4/2021).
Seperti diketahui, KRI Nanggala 402 dilaporkan hilang kontak saat menggelar latihan penembakan Torpedo SUT di Laut Bali pada Rabu (21/4/2021) pukul 04.25 WITA.
KRI Nanggala 402 kemudian terpantau di sebuah palung laut berkedalaman 838 meter.
Kontak visual memperlihatkan serpihan barang-barang yang diduga dari kapal KRI Nanggala 402, terekam melalui robot bawah laut atau Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) kapal MV Swift Rescue Singapura.
Direncanakan, TNI AL akan bekerja sama dengan The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) untuk proses evakuasi KRI Nanggala-402 dari kedalaman 835 meter.
“Saya ingin melihat untuk terakhir kali jasad suami, keinginan keluarga seperti itu. Informasi (evakuasi) terakhir belum ada, kami masih menunggu perkembangan,” pungkasnya.
Rista baru saja usai menerima kunjungan Bupati Bangkalan, RK Abdul Latf Amin Imron (Ra Latif) bersama Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto, Komndan Kodim 0829 Letkol Kav Aru Setyawan Wibowo, dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Batuporo, Letkol Laut (P) Mahfud Effendi.
Di teras rumah, nampak dua karangan bunga duka cita dari Panglima Koarmada II Laksda TNI Sudihartawan, Spi, MM beserta Ketua Daerah Jalasena STRI Armada II serta karangan bunga duka cita dari Danlanal Batuporon, Letkol Laut (P) Mahfud Effendi.
Almarhum Serda Kom Eko Prasetyo meninggalkan dua anak; Latif berusia 6 tahun dan Lani berusia 3 tahun. Keduanya turut menyalami Bupati Ra Latif dan unsur Forkopimda Kabupaten Bangkalan.
“Oh panggilannya sama (Latif), sabar seperti saya. Insyaallah ke depan kami perhatikan, terutama pendidikannya,” ungkap Ra Latif usai memberikan sejumlah santuan dan bingkisan kepada Latif dan Lani.
Suara Ra Latif terdengar mulai parau dan kedua matanya nampak berkaca-kaca ketika dirinya menyampaikan turut berbela sungkawa dan berduka sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa Serda Kom Eko Prasetyo dan seluruh awak KRI Nanggala 402.
“Mudah-mudahan almarhum diterima di sisi Allah dan diampuni segala dosanya, bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan,” harapnya.
Ra Latif menjelaskan, tenggelamnya KRI Naggala 402 beserta 53 awak kapal merupakan kehilangan yang sangat besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Itu karena para personil dari kesatuan kapal selam itu adalah prajurit-prajurit pilihan.
“Negara ini kehilangan 53 kru, prajurit pilihan. Kami berharap semua korban diberikan kemudahan di sisi Allah dan diampuni segala dosa-dosanya,” pungkasnya.
Selain memberikan santuan, Ra Latif juga menggelar tahlil sekaligus doa bersama di Pendapa Agung malam ini, pukul 20.00 WIB.
Gelaran tahlil juga telah dilakukan di kediaman almarhum pada Minggu (25/4/2021) selepas Salat Tarawih.
Selanjutnya hingga hari ketujuh, gelar tahlil akan dilakukan selepas wajtu Salat Ashar.

Post Comment
Tidak ada komentar