Dahnil Ahzar Simanjuntak Menggerus Elektabilitas Prabowo Subianto
Selebihnya, Dahnil tak merasa dibantu Habib Rizieq Shihab. Sebaliknya, Dahnil yang merasa banyak membantu hak habib Rizieq Shihab. Bahkan, Dahnil sempat mempersoalkan gelar Imam Besar yang disandang Habib Rizieq Shihab. Lebih jauh, secara provokatif Dahnil mengklaim Warga Muhammadiyah tidak ada yang berimam kepada Habib Rizieq Shihab.
Baca Juga : Habib Rizieq Sampaikan Salam Untuk Anies Dan Doni Monardo, Bertanda Apa ?
Entah apa yang menjadi pemicu, komentar Dahnil ini jelas kontraproduktif secara politik bagi dirinya termasuk bagi kedudukan Prabowo Subianto. Sikap Dahnil ini, bisa menjadi dasar gerakan mendowngrade reputasi Dahnil dan berimbas kepada Prabowo Subianto. Mengingat, Dahnil mengikuti jejak Prabowo yang merapat ke istana, setelah kalah dalam Pilpres 2019.
Sebenarnya, tanpa komentar sombong ini, kedudukan dan elektabilitas Prabowo Subianto sudah mengkhawatirkan. Prabowo tak memiliki basis dukungan publik, kecuali dari loyalis Gerindra. Politik saat ini polaritasnya lebih ambyar mengingat aktor politik bukan saja Partai Politik dan politisi, melainkan gerakan politik keumatan yang digerakkan oleh ormas, ulama dan tokoh pergerakan.
Baca Juga : Jokowi Akan Reshuffle Menteri Di Bulan Ramadhan Ini, Prabowo Sandiaga Termasuk ?
Eksistensi sosial media, juga bisa merontokkan Citra Prabowo -meskipun di salon secara mahal lewat sejumlah survei dan iklan politik- karena aspirasi sosial media bersifat lebih alami, gerakannya lebih masif, meluas dan memberikan dampak dekstruktif bagi elektabilitas tokoh, jika tidak bijak berinteraksi melalui sosial media.
Dahnil dalam isu keumatan semestinya berakting membela aspirasi umat atau tokohnya, atau setidaknya mengambil posisi diam, ketimbang mengambil sikap yang kontraproduktif. Sayangnya, sebagai politisi Dahnil masih terlalu muda untuk mengemas suasana hati agar tetap terkunci rapat dalam dada, dengan tetap mengumbar senyum tanda bersahaja dan dekat dengan umat.
Baca Juga : Kinerjanya Dinilai Jelek, Relawan Jokowi Usulkan Comot 5 Menteri Ini ....
Dahnil dapat dikatakan orientasi menjadi politisi. Celakanya, sikap Dahnil ini berimbas kepada Prabowo Subianto.
Umat khususnya pendukung Habib Rizieq Shihab tak cukup meluapkan kemarahan pada Dahnil, tetapi juga bisa merembet ke Prabowo dan Partai Gerindra. Elektabilitas Prabowo Subianto, jelas jeblok gegara kekeliruan statement Juru Bicaranya ini.
Partai Politik saat ini tidak bisa menganggap remeh sosial media dan gerakan politik keumatan. Gerakan alamiah ini, lebih menenggelamkan ketimbang kekuatan mesin politik partai yang berusaha menimbulkan tokoh.
Baca Juga : Mahfud Bongkar Rahasia Jokowi Tak Libatkan KPK Di Satgas Tagih Utang BLBI
Salah langkah, Prabowo tidak saja tenggelam oleh pengaruh kekuasaan. Tetapi juga dapat ditenggelamkan oleh gerakan politik keumatan.
Ingin bukti ? silahkan saja Prabowo Subianto perintahkan juru bicaranya membuat kontroversi lagi. Dan silahkan, ukur akibat negatif bagi elektabilitas dirinya dan partai Gerindra. [].
Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Baca Berita Lain :
> Muslim Arbi: Jokowi Pantas Di Perlakukan Seperti HRS
> Ketua Umum KNPI Sebut BuzzerRP Dikategorikan Radikal Dan Teroris
> Dituding Cemarkan Pemerintahan Jokowi, SBY Dan AHY Dilaporkan Ke Polisi
Post Comment
Tidak ada komentar