Ahmad Khozinudin: Kasus HRS 1000% Murni Politik, Hukum Hanyalah Sarana Amuk Kekuasaan
Mungkin, pendapat yang melatarbelakangi penulis disebut radikal adalah karena dalam menyampaikan pendapat dan argumentasi, penulis cenderung terbuka. Dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah 'Tanpo Tedeng Aling-Aling. Atau bahasa kekiniannya : Tanpa Basa-basi.
Baca Juga : Tidak Banyak Yang Tau, Inilah Kegiatan Habib Rizieq Syihab Selama Ramadhan Di Rutan Bareskrim
Dalam kasus Habib Rizieq Shihab (Misalnya), mungkin sebagian masih ada yang membuat komposisi kasus ini 99% politik dan 1 % hukum. Seolah, masih ada hukum. Walaupun, ungkapan porsi 99:1 adalah ungkapan implisit, 100 % politik.
Namun, agar tak ada praduga keliru penulis lebih memilih berpendapat dengan ungkapan kasus HRS 1000 % politik. Apa Bukti atau indikatornya ?
Pertama, diprosesnya kasus ini menjadi kasus hukum dan sampai di pengadilan, membuktikan adanya 'Kuasa Politik' yang mengendalikan kasus. Ada semacam 'Invisible Hand' yang mengendalikan kasus. Adanya serangkaian proses dan prosedur hukum yang ditempuh, juga kinerja penegak hukum dalam kasus ini, hanyalah aktor yang menjalankan mandat politik yang memang telah lama mentarget HRS setelah gagal dibungkam dengan tawaran kompromi.
Baca Juga : FPI Balikpapan Bagikan Takjil Untuk Berbuka Puasa Bagi Masyarakat Pengguna Jalan
Jika bukan kasus politik, pastilah peristiwa yang dialami HRS baik terkait urusan menikahkan anak, mengadakan Maulid Nabi Muhammad Saw, atau ikhtiar berobat ke RS UMMI, tidak akan pernah menjadi peristiwa pidana karena memang bukan peristiwa pidana. Semua ini membuktikan, ada kuasa politik yang menghendalikan hukum dimana hukum memang produk politik, aparat penegak hukum berada dibawah kendali kekuasaan politik menjalankan agenda kekuasaan.
Kedua, Adanya unsur Kriminalisasi dan Diskriminasi dalam kasus HRS sebagaimana dalam tulisan sebelumnya penulis telah uraikan, menjadi tambahan bukti sekaligus konfirmasi kasus HRS 1000 % Politik. Kalau ada hukumnya, minimal 1 % saja, niscaya diantara Gibran, Bobby, Bamsoet, Habib Luthfi bin Yahya dan Jokowi salah satunya ada yang mendekam di penjara.
Baca Juga : Dikira Mau Nagih Hutang, Habib Rizieq Kaget JPU Hadirkan Tukang Tenda Di Persidangan
Faktanya, semua pelanggar prokes ini tak ada satupun yang dipenjara, bahkan minimal ditetapkan sebagai tersangka. Sementara HRS dan sejumlah petinggi FPI, dipenjara dengan suatu perbuatan dalam peristiwa yang juga dilakukan Gibran, Bobby, Bamsoet, Habib Luthfi bin Yahya dan Jokowi.
Ketiga, Cara menangani kasus HRS dengan pendekatan 'Perang Semesta' atau 'Total Football' semakin mengkonfirmasi unsur politik di kasus HRS. Dari pelibatan Satpol PP, Kepala Daerah, Sejumlah Otoritas Kesehatan, Hingga Militer yang konvoi di Petamburan dengan pasukan super elitnya, adalah bukti kongkritnya.
Baca Juga : Dari Balik Tahanan Bareskrim Habib Rizieq Syihab Selesaikan S3 Universitas Sains Islam Malaysia
Semestinya, kasus ini cukup diselesaikan oleh Penegak Hukum. Belum lagi, polisi dalam kasus HRS ini terlihat unjuk kekuasaan, seperti adanya langkah 'mengumumkan penangkapan' HRS padahal HRS telah kooperatif menjalani pemeriksaan dengan memenuhi panggilan.
Jadi, semestinya tidak perlu ragu lagi untuk memberikan deskripsi kasus HRS adalah kasus politik. Karena itu, yang mampu membebaskan HRS hanyalah gerakan politik. Hukum hanya berfungsi sebagai sandaran legitimasi saja.
Karenanya, segenap elemen umat Islam wajib memberi dukungan dan pembelan politik kepada HRS, menguatkan narasi dan pembelaan hukum yang dilakukan tim lawyer. Dengan kombinasi hukum dan politik, niscaya perlawanan terhadap rezim zalim ini bisa lebih maksimal.
Baca Juga : Syekh Muhammad Thoifur Mawardi, Kyai Purworejo Ahli Bertemu Rasulullah Dalam Mimpi
Dan yang tidak boleh dilupakan, bermunajat kepada Allah SWT di bulan yang mustajab ini, agar Allah SWT memberikan pertolongan dan kemenangan. Agar Allah SWT segera mencabut kekuasaan rezim yang menzalimi umat Islam. [].
Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat, Aktivis Pejuang Khilafah
Baca Berita Lain :
> Ustadz Salman Al Farizi: Menumbuhkan Sifat Qona'ah Dalam Kehidupan | FNNTV
> Viral Foto Ketua PBNU Dan Tokoh PKI, Benarkah Said Aqil Siraj Terpapar Paham Komunis ?
Post Comment
Tidak ada komentar