Breaking News

Apakah Orang yang Bunuh Diri Secara Langsung Masuk Neraka? Jangan Main-main Begini Kata Buya Yahya


 Buya Yahya

Begini pandangan Islam mengenai kasus bunuh diri yang disampaikan oleh Buya Yahya.

Bunuh diri merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama.

Buya Yahya juga mengatakan jika seseorang bunuh diri maka itu adalah serenda-rendah iman.

Itu artinya ia bunuh diri dan mengakhiri hidup lantaran tak percaya dan yakin terhadap Allah ta'ala.

Sehingga bunuh diri merupakan perbuatan yang termasuk dosa besar.

Hal ini tercantum dalam Alquran surat An-Nisa ayat 29-30, Allah SWT berfirman,

�Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.�

Lalu, apakah bunuh diri otomatis masuk neraka? Simak penjelasan Buya Yahya.

Berikut ini penjelasan mengenai bunuh diri yang diterangkan oleh Buya Yahya melalui tayangan YouTube Al-Bahjah TV.

"Orang bunuh diri jika benar maka ia dianggap sebagai seorang muslim mukmin dan bisa diampuni Allah dosanya, secara zohir, batinnya bisa saja dia murtad orang bunuh diri, makanya jangan main-main bunuh diri, karena bunuh diri sudah ndak percaya dengan Allah kalau Allah mengampuni makanya dia bunuh diri," jelas Buya Yahya.

"Orang bunuh diri itu bisa jadi imannya hilang saat itu, tapi secara zohir kita nggak boleh mengatakan hal semacam itu, yang tau batinnya hanya Allah," tambahnya.

Kendati orang melakukan bunuh diri, namun kita menyikapinya dengan masih memberlakukan sesama manusia seperti mengurus jenazahnya dan lain sebagainya.

"Makanya yang tidak diterima taubat itu hanya yang menyekutukan Allah saja, orang bunuh diri adalah termasuk bukan menyekutukan Allah, secara zohir dia bunuh diri, maka dia diberlakukan sebagai orang muslim wajib dimandikan bagi kita, wajib mengafani, menyolatkan, dan mengubur baik-baik, seperti biasa kita mendoakannya," tuturnya.

"Karena dia masih ahli iman, ini kalo orang bener, kemudian inget yang kedua adalah dosanya bunuh diri, bisa jadi orang bunuh diri memang betul-betul hilang imannya saat itu," ucap Buya Yahya.

"Artinya nggak ada iman karena nggak percaya, bisa jadi macam itu, akan tetapi bisa jadi disaat dia merasakan sakit dia sudah taubat cuma dia nggak bisa ngelepas lagi, mungkin imannya kembali lagi saat itu," tambahnya.

Buya Yahya pun memperingatkan jika bunuh diri bukanlah solusi dari permasalahan hidup di dunia.

"Tapi jangan main-main deh bunuh diri, ada orang pengen memgakhiri kecapekan hidup di dunia dengan bunuh diri, eh setelah mati lebih pedih lagi, lebih capek lagi," katanya.

"Yang ketiga bagaimana perlakuan kita kepada orang bunuh diri, hati-hati jangan su'udzon, bisa jadi adalah dia tidak mati bunuh diri, akan tetapi mungkin ada yang membunuhnya, padahal dia mati syahid, kan ada saja kejadian orang bunuh lalu diiket sama orang, padahal yang bunuh orang lain," jelas Buya Yahya.

"Sampai ada suatu ketika orang meninggal dunia katanya bunuh diri, bagaimana bunuh diri itu yang terputus lehernya sama tangannya dua, kalo sudah terputus tangan atau leher nggak bisa mikir, pernah kejadian, cuma karena nggak ada orang di kiri kanan orang ngira bunuh diri," tambahnya.

"Bahkan suatu ketika ada orang yang dibunuh dan digantung dengan sarung, dibikin seolah-olah bunuh diri, sehingga jangan gampang menuduh orang bunuh diri," ungkap Buya Yahya.

Kalau pun ada orang bunuh diri, Buya Yahya menegaskan jangan dicela melainkan mengirimkan doa.

"Jangan anda menggunjing orang bunuh diri, anda nggak tau hakekatnya, anda nggak pernah ngomong sama malaikat pencabut nyawanya kok, maka sudahlah kalo ada orang bunuh diri tutup mulut anda, doakan, semoga dia adalah termasuk golongan disaat bunuh diri ada kesadaran untuk taubat, lalu menyesali, lalu ingin menghentikan dirinya tak bisa lagi," tuturnya.

"Tapi jangan wah dia neraka, ndak diterima doanya, berarti anda menyakiti yang hidup, kalo pun dosa (bunuh diri) semoga Allah mengampuni," jelasnya.

Hukum Membunuh dan Bunuh Diri

Bunuh diri merupakan perbuatan yang dilakukan dengan cara sengaja dan sadar untuk mengakhiri hidupnya.

Banyak sekali kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi berbagai macam permasalahan hidup di dunia.

Sehingga bagi orang-orang yang berpikiran sempit dan dangkal berpikir masalah akan selesai dengan mengakhiri hidupnya.

Tak jarang juga faktor psikis dan kejiwaaan juga menjadi pemicu angka kasus bunub diri yang melonjak.

Padahal bunuh diri merupakan perbuatan dosa besar.

Tak hanya mendzolimi diri sendiri, namun juga berpengaruh terhadap keluarga yang ditinggalkan.

Larangan bunuh diri ditegaskan dalam Alquran.

Seperti dalam surah an-Nisa' ayat 29

??????????? ?????????? ????????? ??? ???????????? ????????????? ?????????? ???????????? ??????? ???? ???????? ????????? ???? ??????? ????????? ? ????? ???????????? ???????????? ? ????? ??????? ????? ?????? ?????????

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.

Maka bunuh diri merupakan perbuatan haram.

Dilansir melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, berikut ini hukum membunuh dan bunuh diri yang disampaikan oleh Buya Yahya.

"Membunuh sama bunuh diri semuanya adalah dosa gede (besar), sebab masuk neraka semuanya," ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya menuturkan jika keputusan bunuh diri menunjukkan tidak adanya iman oleh orang tersebut.

"Bunuh diri taubatnya gimana? Lah orang sudah mati gimana mau taubat, makanya hati-hati putus asa, bunuh diri naudzubillah, bisa saja orang yang ditadkirkan bunuh diri adalah tidak adah iman, karena dia tidak percaya kepada Allah yang memberikan pertolongan," jelasnya.

"Gara-gara menikah nggak jadi aja bunuh diri, putus cinta bunuh diri, ditinggal suami bunuh diri, rendah banget hidupnya orang dikit-dikit bunuh diri," lanjutnya.

"Misalnya mnegancam minum baygon, itu bukan ahli iman, ahli iman selalu kembali kepada Allah, makanya orang bunuh diri itu orang yang merendahkan Allah, prasangka buruk kepada Allah, punya utang banyak bunuh diri, memangnya kalo sudah mati bebas di neraka?," ungkap Buya Yahya.

"Emang nggak ditagih? Belum lagi dosanya bunuh diri," tambahnya.

Semenatara bagaimana dengan tindakan membunuh orang?

"Lah membunuh orang naudzubillah busuk, membunuh orang kemungkinan taubatnya masih ada, meminta maaf kepada yang bersangkutan, taubat berjanji, berbuat baik kepada keluarga yang dibunuh, dan kita minta ampun kepada Allah terus," jelasnya.

"Ataupun kalo dimaafkan keluarganya lebih enak, tapi ingat taubat yang sesungguhnya dak takutlah kepada Allah, membunuh seorang muslim itu adalah neraka jahanam," tuturnya.

"Kebusukkan, tidak ada orang yang bisa membunuh seorang muslim kecuali memang kebusukkan hatinya dan dicap sebagai ahli neraka, hati-hati," ungkap Buya Yahya.

Lantas bagaimana hukum membunuh orang?

"Menyakiti saja dilarang, kok tangannya sampe membunuh, makanya ketahuilahj kalo kita duudk dengan orang beriman jangan khawatir dia akan membunuh kita, duduk dengan ahli iman nggak mungkin kalo pun ngancam nggak mampu, karena imannya melarang nggak mungkin saya membunuh," jelasnya.

"Kalo orang membunuh sesama muslim hanya urusan sepele tidak dibenarkan," tambahnya.

Sementara itu, Buya Yahya memberikan pengecualian terhadap hal membunuh ini.

"Boleh membela diri sampai membunuh, tapi sifatnya membela diri, seorang perempuan akan dirusak kehormatannya oleh seorang laki-laki, lalu dia melakukan sesuatu sampe mati, orang yang itu tidak ada masalah," ungkap Buya Yahya.

"Orang yang menjaga hartanya, ada orang yang masuk ke rumah kita mau ngerampok mengambil harta kita, lalu kita berantem sama dia sampe dia mati tidak dosa, karena dia masuk ke wilayah kita," tuturnya.

"Orang menciderai kita, mau membunuh kita lalu kita membela diri sampe dia terbunuh nggak apa-apa bukan dosa," jelasnya.

"Bahkan bila kita sendiri mati, orang meninggal karena membela hartanya yang halal maka dia termasuk syahid, barangsiapa meninggal menjaga kehormatan anak istrinya mati syahid," ujar Buya Yahya.

Tidak ada komentar