Breaking News

Vaksin Covid-19 dari China, PA 212: Indonesia Jadi Kelinci Percobaan, Itu Membahayakan

SWARAKYAT.COM
- Langkah pemerintah mendatangkan vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech asal China ditanggapi beragam.

 

Tak sedikit pihak yang menyangsikan bahkan sinis dengan vaksin tersebut. Apalagi perusahaan yang memproduksinya adalah dari negeri asal virus itu.

 

Salah satunya adalah Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) yang curiga vaksin itu bakal memicu lahirnya virus baru yang jauh lebih berbahaya.

 

Demikian disampaikan Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin saat dihubungi PojokSatu.id, Rabu (22/7/2020). Menurutnya, dengan kedatangan vaksin asal China itu, rakyat Indonesia harus ekstra waspada.

 

“Dikhawatirkan masyarakat Indonesia menjadi kelinci percobaan karena alat rapid test saja sampai saat ini masih simpang siur keakuratannya, apalagi sudah sampai tahap ke vaksin yang belum teruji hasilnya,” kata Novel.

 

Anak buah Habib Rizieq ini mengaku khawatir lewat vaksin asal China itu, Indonesia dijadikan alat percobaan untuk melumpuhkan generasi muda mendatang.

 

Apalagi, katanya, China sendiri merupakan negera komunis yang ngotot ingin mengusai kekayaan Indonesia.

 

“China sebagian besarnya adalah komunis, sehingga diduga vaksin itu bisa digunakan untuk melumpuhkan anak bangsa indonesia,” tuturnya.

 

Hal itu, lanjut Novel, masih ditambah dengan bayang-bayang utang. “Belum lagi saat ini saja Indonesia terjerat hutang yang luar biasa dan diperkirakan sudah tidak bisa membayarnya,” ungkap Novel.

 

Karena itu, pihaknya mendesak Kemenkes harus sangat selektif terhadap vaksin yang didatangkan dari China itu. Terlebih harus segera melakukan uji klinis demi menjaga kesalamatan ratusan juta anak bangsa ini.

 

“Demi nyawa anak bangsa, vaksin itu harus juga teruji dari badan kesehatan dunia WHO,” ujarnya.

 

“Sehingga jangan sampai menjadi permsalahan baru justru vaksin itu bisa membahayakan atau membawa virus yang bisa lebih berbahaya,” tegas Novel.

 

Sementara, Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara terkait rencana ujicoba klinis tahap III yang akan dilakukan di Bandung.

 

Demikian disampaikan orang nomor satu di Indonesia itu melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (22/7/2020). “Kita akan melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga dengan melibatkan 1.620 sukarelawan,” tulisnya.

 

Untuk pelaksanaannya, pemerintah bekerjasama dengan sejumlah instansi dan lembaga. Di antaranya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (persero) dan juga Universitas Negeri Padjajaran, Bandung.

 

“Proses dan protokolnya mendapat pendampingan secara ketat oleh BPOM,” terangnya.

 

Jokowi memastikan, jika dalam proses uji klinis nanti hasilnya bisa menjadi obat pemulihan terhadap pasien infeksi Covid-19.Karena itu, Presiden memastikan bahwa pemerintah akan siap memproduksi secara massal vaksin tersebut.

 

“Apabila berhasil, BUMN Bio Farma siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun,” pungkasnya.

 

Untuk diketahui, vaksin Covid-19 Sinovac Biotech sudah lebih dulu menjalani uji klinis tahap I dan II di China. Hasilnya, antibodi para sukarelawan yang diuji klinis berhasil terbentuk dengan baik.

 

Selain di Indonesia, uji klinis tahap III juga akan dilakukan di negara lain. Yakni Bangladesh dan Brazil yang keterjangkitan Covid-19 sangat tinggi.

Tidak ada komentar