Breaking News

[CEK FAKTA] Megawati Disebut Hanya Anak Pungut Soekarno, Ini Hasil Penelusurannya

SWARAKYAT.COM
- Beredar sebuah narasi bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan anak pungut Presiden pertama RI Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno. Narasi ini beredar di media sosial.

 

Adalah akun facebook Akang Didi yang turut mengunggah narasi tersebut, Senin 20 Juli 2020. Berikut narasi selengkapnya:

 

"SKAKMAAT…!! RACHMAWATI BUNGKAM MULUT MAK BANTENG SOAL RUU BPIP MEGAWATI CUMA ANAK PUNGUT BUNG KARNO."


 

Penelusuran:


Dari penelusuran kami, klaim bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan anak pungut Presiden pertama RI Soekarno, adalah salah. Faktanya, Megawati merupakan anak kandung Presiden pertama RI, Soekarno.

 

Dilansir Kompas.com, Istri Soekarno, Fatmawati melahirkan Megawati pada Januari 1947. Fatmawati melahirkan Megawati di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta. "Ibu Fatmawati yang merupakan istri dari Presiden Soekarno yang saat itu sedang hamil tua, melahirkan Megawati Soekarnoputri pada Januari 1947 di Gedung Agung Yogyakarta," tulis Kompas.com dalam ulasannya pada Minggu 9 Juni 2019.

 

Kala itu, Presiden Soekarno tidak dalam masa pengasingan. Setidaknya, dalam kurun Januari-Juni 1947, Presiden Soekarno terpantau aktif berada di Yogyakarta. Di antaranya Soekarno memberikan wejangan kepada E.F.E Douwes Dekker dan WNI golongan Indo Belanda di Yogyakarta.

 

Kemudian pada 28 Juni 1947, Presiden Soekarno melantik Jenderal Soedirman sebagai Pimpinan TNI di Istana Yogyakarta.

 

Kesimpulan:


Klaim bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan anak pungut Presiden pertama RI Soekarno, adalah salah. Faktanya, Megawati merupakan anak kandung Presiden pertama RI, Soekarno.

 

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

 

Misleading contentdibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

Tidak ada komentar