Breaking News

"Ada Sosok yang Sangat Berkuasa Mengendalikan Kabinet" Anak Buah Surya Paloh Tuding Luhut Pemicu Lambatnya Penanganan COVID-19



Politikus Partai Nasdem Fauzi H Amro menilai lambatnya respon pemerintah pusat dalam menangani pandemi corona atau COVID-19 disebabkan adanya sosok yang sangat berkuasa mengendalikan kabinet.

Fauzi menyebut sosok tersebut adalah Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut dia, sebagai menteri, Luhut seolah bertindak layaknya 'The Real President'.

"Luhut membatalkan permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan operasional bus antarkota antarprovinsi (AKAP), bus antar-jemput antarprovinsi (AJAP), serta bus pariwisata dari dan ke Jakarta, di tengah wabah virus corona," kata Fauzi dalam keterangannya, Senin, (6/4).

Keputusan itu diambil Luhut selaku Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perhubungan (Menhub) menggantikan Budi Karya Sumadi yang tengah terbaring di rumah sakit lantaran positif COVID-19.

"Luhut berdalih belum ada kajian dampak ekonomi dari penghentian operasional bus-bus tersebut," ujarnya.
 
Selain itu, kata anak buah Surya Paloh ini telah terjadi tumpang tindih dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air lantaran Luhut ditunjuk sebagai koordinator penanganan COVID-19.

"Jadi terjadi tumpang tindih antara peran Luhut sebagai koordinator penangan COVID-19 dengan Kepala BNPB Doni Monardo yang sebelumnya ditunjuk sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19," Fauzi.

Anggota Komisi IV DPR RI ini menjelaskan jika mengacu isi Keppres Nomor 9 Tahun 2020, Luhut sebenarnya tak dapat panggung di Gugus COVID-19.

Dalam Keppres itu, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ditetapkan sebagai Ketua Pengarah Gugus COVID-19 didampingi Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dan Menteri Kesehatan (Menkes) sebagai wakil.

"Selain itu, Kepala BNPB ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Gugus COVID-19. Kementerian Marves hanya disebutkan sebagai anggota tim pelaksana Gugus COVID-19. Luhut bahkan tidak masuk dalam anggota tim pengarah sebagaimana menteri-menteri Jokowi lainnya," tegasnya


Fauzi menilai kebijakan pemerintah pusat yang selalu berubah-ubah dan tidak mengakomodir inisiatif dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan daerah pada pemerintah pusat. Terlebih pemerintah pusat terlihat lambat dalam mengambil kebijakan strategis dalam penanganan COVID-19.

"Belum lagi, penanganan covid-19 ini di Pemerintah Pusat seperti tidak satu komando, ada Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dipimpin Kepala BNPB, Doni Monardo. Di sisi lain Luhut juga ditunjuk sebagai koordinator penanganan COVID-19," tutup Fauzi.

Tidak ada komentar