Breaking News

Physical Distancing di New York Diklaim Berhasil Turunkan Angka Infeksi Corona



NEW YORK- Jumlah pasien virus corona (COVID-19) di New York dan Connecticut mulai menurun dengan penerapan sosial distancing atau physical distancing. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci. Ia menambahkan walaupun angka kematian meningkat, namun kebutuhan rawat inap menurut drastis.

"Itu berarti bahwa apa yang kita lakukan (physical distancing) adalah berhasil dan oleh karena itu kita perlu terus melakukannya," kata Fauci seperti dilansir dari laman CNN, Jumat (10/4/2020).

Sebelumnya Kamis, Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan negara tersebut memiliki penurunan jumlah kasus rawat inap di rumah sakit sejak awal pandemi.

New York menjadi salah satu pusat penyebaran virus corona di Amerika. Terdapat lebih dari 151 ribu kasus COVID-19 disana, akan tetapi hanya ada 200 yang dirawat inap.

"Kami telah melakukan beberapa hal besar dan kami telah menyelamatkan hidup karena kami telah mengikuti kebijakan ini (seperti tinggal di rumah)," kata Cuomo.

Lebih dari 461.400 kasus coronavirus yang diketahui dan setidaknya 16.478 kematian telah dilaporkan di Amerika Serikat. Negara-negara di seluruh AS telah mengeluarkan perintah tinggal di rumah.

Tetapi hari Rabu juga merupakan hari paling mematikan di negara bagian tersebut, dengan 799 kematian. Cuomo mengatakan kematian adalah indikator yang tertinggal, karena mereka yang meninggal cenderung dirawat di rumah sakit paling lama.

Disisi lain, jumlah kematian terkait virus corona di Ohio terus meningkat tetapi Gubernur Mike DeWine mengatakan keadaannya tidak seburuk yang mungkin terjadi, karena jumlah orang yang terkena virus lebih rendah dari yang diproyeksikan sebelumnya.

Ohio, Minnesota, dan New Mexico telah memperpanjang kebijakan di rumah saja hingga Mei, sementara pedoman physical distancing nasional saat ini berjalan setidaknya 30 April.(mr/okz)

Tidak ada komentar