dr Tirta Nantang Jerinx, Debat Konspirasi Covid-19 Hingga Berujung Hapus Postingan
SWARAKYAT.COM - Isu penanganan Covid-19 kian menjadi perhatian sebab menjadi perang cuitan alias debat antara dokter Tirta Hudhi dengan pentolan band Superman Is Dead, Jerinx. Sampai-sampai dr Tirta nantang Jerinx tapi berujung hapus postingan.
Jerinx berpandangan pandemi Covid-19 ini dengan pendekatan teori konspirasi, wabah ini menyebar merupakan desain dari elite global penguasa dunia. Postingan ini menarik komentar dari dr Tirta.
Sang dokter paham Jerink menggunakan pisau analisis teori konspirasi atas isu pandemi Covid-19.
“Gue izin jawab om. Sebelumnya gue respect ama lu. Karena lu orng yg pegang prinsip. Soal teori konspirasi lu, gue ga nyanggah, ga nrima juga. Karena hak setiap orng. Tapi khusus ini, lu berkomentar di luar kapasitas elu,” balas dr Tirta.
Dokter jebolan Universitas Gadjah Mada mengungkapkan kenapa banyak beberapa tenaga medis yang meninggal karena terinfekksi Covid-19. Menurut dr Tirta, hal itu tenaga medis kelelahan dengan pasien Covid-19. Tenaga medis kelelahan lantaran tekanan tinggi dalam menangani pasien Covid-19.
“Emang ga semua 100% meninggal covid. Ada yg kelelahan karena stressor tinggi harus menangani pasien covid. Belum pdp, di ruang isolasi dkk. Tapi guru gue sendiri, prof iwan, wafat karena covid. Dan tenaga medis lainnya, kok bisa kena covid? Karena kelelahan bro. Kelelahan ngapa? Ngurus pasien pdp dan covid yg dateng terus,” ujar dr Tirta.
Untuk membuktikan gambaran perjuangan tenaga medis atas pandemi ini, dr Tirta nantang Jerinx untuk datang ke RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, agar bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana penanganan tenaga medis atas pasien Covid-19.
“Gue dengan sangat terbuka bli. Kalo gue di izinkan, gue mengundang lu untuk ikut gue ke rsup persahabatan. Atau emang ke wisma atlet. Gue ama temen2 capek bli. Serius. Gue ama temen2 cuma pengen ketemu keluarga dengan selamat. Kaya elu bisa ketemu keluarga lu. Gue ama temen2 cuma butuh doa bli,” balas dr Tirta.
Tapi belakangan postingan ini dihapus, sebab banyak pengguna Instagram yang mau komentar pada postingan ini tak menemukan postingan dr Tirta.
Atas tantangan tersebut,Jerinx pun membalas tidak usah jauh di Jakarta, dia siap terjun membantu relawan Covid-19 atau rumah sakit yang kerepotan dengan Covid-19 di Bali.
Dalam postingannya, Jerinx menegaskan teror ketakuran berlebihan atas Covid-19 telah disalurkan lewat media mainstream. Untuk itu, dia mengajak agar masyarakat menyaring informasi Covid-19 yang ditayangkan media mainstream. Sebab menurut teori konspirasi, media mainstream adalah kaki tangan dari elite global yang bertujuan menebar ketakutan kepada warga dunia.
“Saya sepakat untuk mengusulkan kepada seluruh Rumah Sakit di Indonesia agar mematikan semua TV selama epidemi. TV sangat tidak membantu karena stress mengakselerasi munculnya penyakit lain yg lebih berbahaya.Kami sangat khawatir dgn psikis para tenaga medis serta pasien yg setiap detik dibombardir narasi ketakutan oleh mainstream media,” ujar Jerinx membalas postingan dr Tirta.
Atas narasi teori konspirasi yang disuarakan Jerinx, dr Tirta tak memersoalkan sebab hal itu juga kebebasan berpendapat.
“Sebagian dokter justru tertular bukan hanya karena kelelahan, tapi tertular dari pasien dari yg ga jujur, so semua bisa menjadi faktor resiko tertular covid, ada juga yg punya penyakit pemberat.
Makanya sebab saya mengatakan, jika bli jrxsid berkomentar soal konspirasi, hak dia. Dan sepatutnya netizen lebh kritis dan tidak menghujat sana sini bermodalkan postingan. Harusnya jadi lebh berilmu, lebh belajar lagi,” ujar dr Tirta.
Sumber : hops.id
Tidak ada komentar