Rangkul Habib Rizieq, Cara NU Menakuti-nakuti Presiden Jokowi untuk Dapatkan Jatah Menteri
GELORA.CO - Pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj yang meminta menghormati Habib Rizieq merupakan upaya menakut-nakuti pemerintahan Jokowi agar NU mendapat jatah menteri.
Demikian dikatakan pengamat politik Sahirul Alem dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (31/10/2019). �Selama ini Kiai Said kritis bahkan nyinyir ke Habib Rizieq, tiba-tiba berubah, tentunya dibaca secara politik ada kepentingan politik,� ungkapnya.
Kata Alem, Kiai Said merangkul Habib Rizieq agar pemerintah Jokowi berfikir ulang terhadap NU yang tidak mendapatkan jatah menag. �Di mata pemerintah, FPI kelompok kritis yang bisa memobilisasi masa secara sukarela. Ini yang paling ditakuti pemerintah Jokowi,� ungkapnya.
Alem mengatakan, pemerintah akan berfikir ulang jika NU dan FPI bersatu. �Pemerintah Jokowi lebih suka merangkul NU daripada FPI,� papar Alem.
Kata Alem, NU sangat kecewa terhadap Presiden Jokowi yang tidak memilih kader NU menjadi menteri agama.
�Padahal selama ini, NU paling berjasa memenangkan Jokowi di Jatim dan Jateng. Kiai-kiai NU baik struktural dan kultural berperan memenangkan Jokowi di Pilpres 2019,� jelasnya.
Sebelumnya Kiai Said mengajak untuk berkasih sayang ke sesama, termasuk Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
�Kita harus hormat pada Habaib. Allah mengatakan ke Nabi Muhammad: Muhammad, saya tidak mau imbalan, satu yang saya minta adalah cintailah keturunanmu,� kata Said menerjemahkan salah satu ayat dalam Al Quran Surat Asy-Syura, Rabu (30/10).
�Maka kita wajib menghormati ahlul bait Habaib, semua Habaib enggak pandang bulu. Kita harus hormat. Habib Jindan, Habib Lutfi, Habib Syeh. Siapa lagi? Habib Rizieq,� ia melanjutkan.
Sebelumnya Wasekjend PBNU Isfah sebelumnya membuat pernyataan yang menyatakan berdasarkan semangat persaudaraan dirinya memandang habib Rizieq berhak kembali ke Indonesia.
�Dari sisi ukhuwah islamiyah, persaudaraan keislaman, maka kami berpendapat bahwa saudara kami al Habib Muhammad Rizieq bin Shihab berhak untuk pulang dan kembali ke Indonesia, itu yang perlu saya sampaikan,� katanya.[sn]
Tidak ada komentar