Pernah Ramal Prabowo Subianto Jadi Menteri dan Kenyataan, Adian Napitupulu: Sudah Terhormat bagi Dia
IDTODAY.CO - Politisi PDIP, Adian Napitupulu memberikan tanggapannya soal Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bergabung dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk periode 2019-2024.
Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkapkan Adian Napitupulu saat menjadi narasumber dalam tayangan Mata Najwa di Trans7, Rabu (23/10/2019).
Diketahui presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid II, pada Rabu (23/10/2019) dan menunjuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Mulanya Adian ditanyakan oleh presenter Najwa Shihab terkait Prabowow di kabinet Jokowi.
"Pendapat Anda sekarang Prabowo Subianto masuk ke dalam kabinet Jokowi?," tanya Adian.
Adian lantas menyebut dari berapa sisi.
Ia mengatakan akan menanyakan langsung kepada Jokowi mengapa memasukkan Prabowo dalam kabinet.
"Dari sisi mana ya? Kalau dari sisi kepentingan politik saat ini, kalkulasinya itu yang harus kita pahami. Nah satu kesempatan bertemu presiden saya akan tanya. Apa sih hitungannya. Kira-kira seperti itu," kata Adian.
"Tapi kalau kemudian misalnya yang dibilang tadi kalau kita harus berhenti bertarung, harus ada titik berhentinya," paparnya.
"Mungkin ini bukan sesuatu yang ideal di sisi yang lain. Mungkin harus kita hitung-hitung. Apa sih se-urgensi apa sih prabowo ditaroh disitu," sebut Adian.
Adian mengatakan dirinya juga memiliki informasi dan sebagainya.
"Saya juga punya kalkulasinya. Saya punya data, informasi dan sebagainya."
Najwa Shihab lantas bertanya tentang prediksi Adian mengenai Prabowo yang kini menjadi kenyataan.
"Saat Anda meramal Prabowo jadi menteri?," tanya Najwa Shihab.
Adian pun berujar bahwa tak ada tempat selain menjadi menteri.
"Ya karena dia tidak akan pernah jadi presiden. Lalu mau jadi apalagi. Jadi menteri itu sudah terhormat bagi dia. Jadi pragmatisme politik Prabowo?," ungkap Adian.
Bahkan Adian juga sempat berseloroh bahwa Prabowo kehabisan uang saat kontestasi pilpres.
"Apa pilihannya? Enggak ada. Ya kita tahu orang yang bertarung politik itu duitnya habis segala macem. Ya mungkin (jadi menteri) bagian dari mengembalikan hartanya," ujarnya tertawa.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono membuat presenter Najwa Shihab tertawa mengenai tanggapannya soal Prabowo Subianto masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Arief Puyuono, Jokowi telah mengenal Prabowo secara dekat hingga mengerti bagaimana kompetensinya.
"Kalau menurut saya, dari pembacaan luar di bawah meja ya, jadi Pak Joko Widodo itu awalnya sudah sangat kenal dengan Pak Prabowo," ujar Arief Puyuono.
"Artinya Pak Jokowi mengerti kompetensi dan kemampuan Pak Prabowo di bidang pertahanan ya, artinya apalagi ketika Pak Jokowi itu mengenal baik seorang Prabowo ya," ujar Arief Puyuono.
"Dan Pak Prabowonya bersedia untuk menjadi (menteri)," ujar Arief Puyuono dipotong oleh Najwa Shihab.
Najwa Shihab lantas meminta jawaban mengapa Prabowo menerima tawaran Jokowi.
"Oke, kenapa Pak Prabowo bersedia ya?," tanya Najwa Shihab.
Dengan yakin Puyuono menuturkan koalisi itu terjadi karena bangsa.
"Demi bangsa kan, bukan demi uang, demi bangsa," papar Arief Puyuono disambut tepuk tangan penonton studio.
"Bukan demi uang?," tanya kembali Najwa Shihab.
"Bukan," jawabnya.
"Maaf saya itu suka ragu kalau politisi bilang demi bangsa," ujar Najwa Shihab membuat penonton studio tertawa.
"Kalau ini 99 persen demi bangsa," ujar Arief Puyuono.
Najwa Shihab lantas bertanya mengenai level Prabowo.
"Tapi menurut Anda Pak Prabowo itu memang level menteri saja, bukan level presiden?," tanya Najwa kembali.
"Ya sudah mencoba untuk level presiden, kita bertarung kan," kata Arief Puyuono.
Najwa Shihab mengatakan itu berarti apakah Prabowo berada di level menteri.
Menjawab lagi, Arief Puyuono mengatakan bahwa hal Prabowo menjadi menteri karena garis tangan.
"Bukan untuk sekarang kan memang berurusan dengan garis tangan," paparnya.
"Jadi Pak Jokowi lebih hebat dari Pak Prabowo?," tanya Najwa kembali.
"Enggak juga, garis tangan aja," ungkap Arief Puyuono disambut tepuk tangan penonton studio.
Tampak Najwa Shihab tertawa mendengar hal itu.

Berikut daftar resmi nama-nama menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II:
1. Mantan Ketua MK Mahfud MD = Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam)
2. Bos Gojek Nadiem Makarim = Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
3. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo = Menteri PAN RB
4. Pendiri Net TV Wishnutama = Menteri Pariwisata
5. Bos Mahaka Grup Erick Tohir = Menteri BUMN
6. Kapolri Tito Karnavian = Menteri Dalam Negeri
7. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto = Menteri Perekonomian
8. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi = Menteri Luar Negeri
9. Politisi Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo = Menteri Pertanian
10. Menteri Sekretaris Negara Pratikno = Menteri Sekretaris Negara
11. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto = Menteri Pertahanan
12. Waketum Gerindra Edhy Prabowo = Menteri Kelautan dan Perikanan
� Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Media Asing Tuliskan Hari Duka untuk Hak Asasi Manusia
13. Menteri Keuangan Sri Mulyani = Menteri Keuangan
14. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita = Menteri Perindustrian
15. Wabendum PDIP Juliari Batubara = Menteri Sosial
16. Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa = Kepala Bapenas
17. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Basuki Hadimuljono = Menteri PUPR
18. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brojonegoro = Menteri Riset
19. Politisi PKB Ida Fauziah = Menteri Tenaga Kerja
20. Jenderal (Purn) Fachrul Razi = Menteri Agama
21. Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar = Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
22. Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia - Menteri Investasi
23. Politisi PKB Halim Iskandar = Menteri Desa dan Daerah Tertinggal
24. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi = Menteri Perhubungan
� Deretan 3 Politisi yang Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Siapa Saja?
25. Mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly = Menteri Hukum dan HAM
26. Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil = Menteri Agragria dan Tata Ruang
27. Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko = Kepala Staf Kepresidenan
28. Politisi NasDem Johnny G Plate = Menteri Komunikasi dan Informatika
29. Ketua Umum PB Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi), Agus Suparmanto = Menteri Perdagangan
30. Kepala RSPAD Gatot Soebroto dr. Terawan = Menteri Kesehatan
31. Mantan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Teten Masduki = Menteri Koperasi dan UKM
32. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan = Menko Maritim dan Investasi
33. Muhadjir Effendi = Menko PMK
34. Arifin Tasrif = Menteri ESDM
35. I Gusti Bintang Damarvati= Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
36. Menteri Pramono Anung= Menteri Setkab
37. Zainudin Amali = Menteri Pemuda dan Olahraga
38. ST Burhanudin = Jaksa Agung [tnc]
Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkapkan Adian Napitupulu saat menjadi narasumber dalam tayangan Mata Najwa di Trans7, Rabu (23/10/2019).
Diketahui presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid II, pada Rabu (23/10/2019) dan menunjuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Mulanya Adian ditanyakan oleh presenter Najwa Shihab terkait Prabowow di kabinet Jokowi.
"Pendapat Anda sekarang Prabowo Subianto masuk ke dalam kabinet Jokowi?," tanya Adian.
Adian lantas menyebut dari berapa sisi.
Ia mengatakan akan menanyakan langsung kepada Jokowi mengapa memasukkan Prabowo dalam kabinet.
"Dari sisi mana ya? Kalau dari sisi kepentingan politik saat ini, kalkulasinya itu yang harus kita pahami. Nah satu kesempatan bertemu presiden saya akan tanya. Apa sih hitungannya. Kira-kira seperti itu," kata Adian.
"Tapi kalau kemudian misalnya yang dibilang tadi kalau kita harus berhenti bertarung, harus ada titik berhentinya," paparnya.
"Mungkin ini bukan sesuatu yang ideal di sisi yang lain. Mungkin harus kita hitung-hitung. Apa sih se-urgensi apa sih prabowo ditaroh disitu," sebut Adian.
Adian mengatakan dirinya juga memiliki informasi dan sebagainya.
"Saya juga punya kalkulasinya. Saya punya data, informasi dan sebagainya."
Najwa Shihab lantas bertanya tentang prediksi Adian mengenai Prabowo yang kini menjadi kenyataan.
"Saat Anda meramal Prabowo jadi menteri?," tanya Najwa Shihab.
Adian pun berujar bahwa tak ada tempat selain menjadi menteri.
"Ya karena dia tidak akan pernah jadi presiden. Lalu mau jadi apalagi. Jadi menteri itu sudah terhormat bagi dia. Jadi pragmatisme politik Prabowo?," ungkap Adian.
Bahkan Adian juga sempat berseloroh bahwa Prabowo kehabisan uang saat kontestasi pilpres.
"Apa pilihannya? Enggak ada. Ya kita tahu orang yang bertarung politik itu duitnya habis segala macem. Ya mungkin (jadi menteri) bagian dari mengembalikan hartanya," ujarnya tertawa.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono membuat presenter Najwa Shihab tertawa mengenai tanggapannya soal Prabowo Subianto masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Arief Puyuono, Jokowi telah mengenal Prabowo secara dekat hingga mengerti bagaimana kompetensinya.
"Kalau menurut saya, dari pembacaan luar di bawah meja ya, jadi Pak Joko Widodo itu awalnya sudah sangat kenal dengan Pak Prabowo," ujar Arief Puyuono.
"Artinya Pak Jokowi mengerti kompetensi dan kemampuan Pak Prabowo di bidang pertahanan ya, artinya apalagi ketika Pak Jokowi itu mengenal baik seorang Prabowo ya," ujar Arief Puyuono.
"Dan Pak Prabowonya bersedia untuk menjadi (menteri)," ujar Arief Puyuono dipotong oleh Najwa Shihab.
Najwa Shihab lantas meminta jawaban mengapa Prabowo menerima tawaran Jokowi.
"Oke, kenapa Pak Prabowo bersedia ya?," tanya Najwa Shihab.
Dengan yakin Puyuono menuturkan koalisi itu terjadi karena bangsa.
"Demi bangsa kan, bukan demi uang, demi bangsa," papar Arief Puyuono disambut tepuk tangan penonton studio.
"Bukan demi uang?," tanya kembali Najwa Shihab.
"Bukan," jawabnya.
"Maaf saya itu suka ragu kalau politisi bilang demi bangsa," ujar Najwa Shihab membuat penonton studio tertawa.
"Kalau ini 99 persen demi bangsa," ujar Arief Puyuono.
Najwa Shihab lantas bertanya mengenai level Prabowo.
"Tapi menurut Anda Pak Prabowo itu memang level menteri saja, bukan level presiden?," tanya Najwa kembali.
"Ya sudah mencoba untuk level presiden, kita bertarung kan," kata Arief Puyuono.
Najwa Shihab mengatakan itu berarti apakah Prabowo berada di level menteri.
Menjawab lagi, Arief Puyuono mengatakan bahwa hal Prabowo menjadi menteri karena garis tangan.
"Bukan untuk sekarang kan memang berurusan dengan garis tangan," paparnya.
"Jadi Pak Jokowi lebih hebat dari Pak Prabowo?," tanya Najwa kembali.
"Enggak juga, garis tangan aja," ungkap Arief Puyuono disambut tepuk tangan penonton studio.
Tampak Najwa Shihab tertawa mendengar hal itu.

Berikut daftar resmi nama-nama menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II:
1. Mantan Ketua MK Mahfud MD = Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam)
2. Bos Gojek Nadiem Makarim = Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
3. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo = Menteri PAN RB
4. Pendiri Net TV Wishnutama = Menteri Pariwisata
5. Bos Mahaka Grup Erick Tohir = Menteri BUMN
6. Kapolri Tito Karnavian = Menteri Dalam Negeri
7. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto = Menteri Perekonomian
8. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi = Menteri Luar Negeri
9. Politisi Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo = Menteri Pertanian
10. Menteri Sekretaris Negara Pratikno = Menteri Sekretaris Negara
11. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto = Menteri Pertahanan
12. Waketum Gerindra Edhy Prabowo = Menteri Kelautan dan Perikanan
� Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Media Asing Tuliskan Hari Duka untuk Hak Asasi Manusia
13. Menteri Keuangan Sri Mulyani = Menteri Keuangan
14. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita = Menteri Perindustrian
15. Wabendum PDIP Juliari Batubara = Menteri Sosial
16. Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa = Kepala Bapenas
17. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Basuki Hadimuljono = Menteri PUPR
18. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brojonegoro = Menteri Riset
19. Politisi PKB Ida Fauziah = Menteri Tenaga Kerja
20. Jenderal (Purn) Fachrul Razi = Menteri Agama
21. Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar = Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
22. Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia - Menteri Investasi
23. Politisi PKB Halim Iskandar = Menteri Desa dan Daerah Tertinggal
24. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi = Menteri Perhubungan
� Deretan 3 Politisi yang Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Siapa Saja?
25. Mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly = Menteri Hukum dan HAM
26. Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil = Menteri Agragria dan Tata Ruang
27. Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko = Kepala Staf Kepresidenan
28. Politisi NasDem Johnny G Plate = Menteri Komunikasi dan Informatika
29. Ketua Umum PB Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi), Agus Suparmanto = Menteri Perdagangan
30. Kepala RSPAD Gatot Soebroto dr. Terawan = Menteri Kesehatan
31. Mantan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Teten Masduki = Menteri Koperasi dan UKM
32. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan = Menko Maritim dan Investasi
33. Muhadjir Effendi = Menko PMK
34. Arifin Tasrif = Menteri ESDM
35. I Gusti Bintang Damarvati= Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
36. Menteri Pramono Anung= Menteri Setkab
37. Zainudin Amali = Menteri Pemuda dan Olahraga
38. ST Burhanudin = Jaksa Agung [tnc]
Post Comment
Tidak ada komentar