Breaking News

Meluas ke Medan Terjal, Kebekaran Gunung Semeru Sulit Dipadamkan

IDTODAY.CO - Kebakaran hutan di Gunung Semeru, Jawa Timur, masih terus menjalar.

Personel gabungan yang dikerahkan kesulitan mengendalikan api karena kebakaran berada di medan yang terjal.

Dengan begitu, kebakaran hutan di Gunung Semeru sudah berlangsung selama tiga minggu. Sebab, kebakaran pertama kali terdeteksi pada Selasa, 17 September 2019.

Baca juga: Semakin Meluas, Kebakaran Gunung Semeru Mencapai 97,3 Hektar

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat mengatakan, sampai saat ini masih terdeteksi asap kebakaran hutan di Blok Pos 1, Po�o dan Blok Landingan Dowo.

�Masih terdapat karhut di lokasi berupa kepulan asap, yaitu di Blok Pos 1, Po�o dan Blok Landingan Dowo,� kata Sarif, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (3/10/2019).

Menurutnya, lokasi kepulan asap kebekaran itu merupakan medan yang terjal. Hal itu yang menyulitkan personel gabungan untuk menjangkau lokasi.

�Lokasi ini memiliki medan yang sangat terjal dan berbukit. Faktor angin yang sangat kencang ditambah cuaca panas dapat menyulitkan petugas untuk melakukan pemadaman sehingga tim memutuskan melakukan pemantauan,� kata dia.

Meski kebakaran sudah berlangsung lama dan blok kawasan yang terbakar cukup banyak, TNBTS merilis luasan lahan yang terbakar cukup kecil.

Hingga Rabu (2/9/2019), luasan kebakaran di Gunung Semeru seluas 102 hektare.

Padahal, kawasan yang terbakar meliputi Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Bantengan, Sentong, Pasang Kupluk dan Gunung Lanang.

Sampai saat ini, jalur pendakian menuju Mahameru, puncak tertinggi Jawa itu masih ditutup akibat kebakaran yang merambat ke jalur pendakian. [kpc]

Tidak ada komentar