Breaking News

Mahasiswa UAI Korban Aksi Ini Harus Hidup Tanpa Batok Kepala Selama 6 Bulan


Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) yang menjadi korban kekerasan aparat saat demonstrasi di DPR,  Faisal Amir, harus dirawat inap di RS hingga 6 bulan. Setidaknya ia harus menunggu batok kepala buatan sebab tengkoraknya retak.

"Dia sambil nunggu batok kepala buatannya selesai dibuat," ujar ibu Faisal, Ratu Agung pada Selasa (1/9/2019).

Ia menjelaskan putranya harus hidup tanpa tempurung kepala dalam 6 bulan. Faisal juga masih harus menjalani operasi pelepasan pen di pundak dalam bulan pekan ke depan.

"Alhamdulillah sekarang sudah lebih baik. Sudah bisa cerita, duduk, bahkan nyanyi-nyanyi. Tapi belum bisa jalan," ujar Ratu seperti dilansir Tempo.



Diketahui, Faisal menjadi korban dalam demo mahasiswa di DPR RI ketika akan menjemput teman-temannya yang masih berada di sekitar Palmerah. Dirinya merupakan koordinator aksi dari kampus UAI yang bertanggung jawab terhadap teman-temannya tersebut. Usai pamit menjemput rekannya, Faisal tak kunjung kembali ke titik kumpul mahasiswa di Hotel Sultan.

Anak muda itu ditemukan sudah tergolek bersimbah darah tak sadarkan diri di lahan proyek antara Gedung DPR dan TVRI usai demonstrasi di DPR. Faisal Amir dilarikan teman-temannya ke RS Pelni, Jakarta Pusat.

Tidak ada komentar