Jenderal Jadi Menag, PBNU: Banyak Kiai Kecewa dan Protes
IDTODAY.CO - Jabatan Menteri Agama tak lagi diisi oleh ulama. Presiden Joko Widodo justru memilih pensiunan militer, yakni Fachrul Razi untuk mengisi posisi itu.
Adapun salah satu tugas Fachrul Razi di posisi Menag adalah mengatasi radikalisme.
Keputusan tersebut pun mengundang perhatian publik, sampai-sampai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara.
Lalu bagaimana sikap organisasi ulama tersebut menyingkapi pengangkatan Menag Fachrul Razi?
�Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes,� demikian keterangan tertulis Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU KH Robikin Emhas kepada media.
Ia menambahkan ulama tidak habis pikir dengan keputusan Jokowi yang menunjuk seorang, Fachrul Razi, seorang jenderal purn untuk mengisi posisi menag. Demikian seperti dilansir dari Okezone.com.
�Para kiai paham Kemenag harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama. Namun para kiai tak habis mengerti terhadap pilihan yang ada,� ucap Robikin.
�Para kiai sudah lama merisaukan fenomena terjadinya pendangkalan pemahaman agama yang ditandai merebaknya sikap intoleran. Lebih tragis lagi, bahkan sikap ekstrem dengan mengatasnamakan agama. Semua di luar kelompoknya kafir dan halal darahnya. Teror adalah di antara ujung pemahaman keagamaan yang keliru seperti ini,� tambahnya.
Ia menambahkan, sejak dulu NU sudah mengutarakan bahwa Indonesia sendang darurat radikalisme. Bahkan NU sudah menyatakan kondisinya juga sudah darurat narkoba dan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
�Karena kondisi dan daya destruksi yang diakibatkan, secara kelembagaan jauh waktu, NU tegas mengingatkan bahaya radikalisme itu. Bahkan NU menyatakan Indonesia sudah kategori darurat radikalisme, di samping darurat narkoba dan LGBT,� katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan, selain tugas pokok seperti mengurus haji dan sertifikat galal, Fachrul Razi harus mengatasi radikalisme. Isu radikalisme beberapa tahun terakhir menghangat dan sampai sekarang masing berlanjut.[ljc]
Adapun salah satu tugas Fachrul Razi di posisi Menag adalah mengatasi radikalisme.
Keputusan tersebut pun mengundang perhatian publik, sampai-sampai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara.
Lalu bagaimana sikap organisasi ulama tersebut menyingkapi pengangkatan Menag Fachrul Razi?
�Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes,� demikian keterangan tertulis Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU KH Robikin Emhas kepada media.
Ia menambahkan ulama tidak habis pikir dengan keputusan Jokowi yang menunjuk seorang, Fachrul Razi, seorang jenderal purn untuk mengisi posisi menag. Demikian seperti dilansir dari Okezone.com.
�Para kiai paham Kemenag harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama. Namun para kiai tak habis mengerti terhadap pilihan yang ada,� ucap Robikin.
�Para kiai sudah lama merisaukan fenomena terjadinya pendangkalan pemahaman agama yang ditandai merebaknya sikap intoleran. Lebih tragis lagi, bahkan sikap ekstrem dengan mengatasnamakan agama. Semua di luar kelompoknya kafir dan halal darahnya. Teror adalah di antara ujung pemahaman keagamaan yang keliru seperti ini,� tambahnya.
Ia menambahkan, sejak dulu NU sudah mengutarakan bahwa Indonesia sendang darurat radikalisme. Bahkan NU sudah menyatakan kondisinya juga sudah darurat narkoba dan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
�Karena kondisi dan daya destruksi yang diakibatkan, secara kelembagaan jauh waktu, NU tegas mengingatkan bahaya radikalisme itu. Bahkan NU menyatakan Indonesia sudah kategori darurat radikalisme, di samping darurat narkoba dan LGBT,� katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan, selain tugas pokok seperti mengurus haji dan sertifikat galal, Fachrul Razi harus mengatasi radikalisme. Isu radikalisme beberapa tahun terakhir menghangat dan sampai sekarang masing berlanjut.[ljc]
Post Comment
Tidak ada komentar