Breaking News

Dahnil Bantah Arief Poyuono Sebut Prabowo Minta 3 Menteri: Beliau Hanya Menyampaikan Ingin Berkontribusi

IDTODAY.CO - Jurubicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah keterangan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Dalam pernyataannya, Arief mengamini kabar bahwa Prabowo meminta jatah tiga kursi menteri dalam Kabinet Indonesi Kerja (KIK) Jilid II.

Arief menyebut, tiga nama yang akan mengisi posisi itu adalah Waketum Edhy Prabowo, Fadli Zon dan Sandiaga Uno.

Bantahan Dahnil itu disampaikannya melalui video berdurasi dua menit 20 detik di akun Twitter pribadinya, Jumat (4/10/2019) malam.

�Pak Prabowo sejak awal tidak pernah bicara secara spesifik tentang jabatan menteri dengan siapapun,� kata Dahnil.

Dahnil juga memastikan, dalam setiap pertemuan dengan Joko Widodo dan Megawati, Prabowo tidak pernah menyampaikan permintaan posisi menteri.

Akan tetapi, hal yang selama ini selalu disampaikan Prabowo adalah tawaran sebuah gagasan.

�Beliau hanya menyampaikan ingin berkontribusi di manapun posisi, baik dalam pemerintahan atau oposisi. Beliau menawarkan konsepsi,� terangnya.

Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu menjelaskan, Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah konsepsi.

Diantaranya, kedaulatan pangan, energi, ekonomi, pertahanan, dan keamanan dalam setiap pertemuan.

Selain itu, mantan menantu Presiden Soeharto itu juga selalu menawarkan solusi dan program yang bisa dikembangkan pemerintahan Jokowi-Ma�ruf.

�Beliau tawarkan kepada Pak Jokowi dkk, Pak Prabowo sangat terbuka membantu demi bangsa-negara,� beber Dahnil.

Atas hal itu, Dahnil pun membantah keras pernyataan yang menyebutkan bahwa, baik Gerindra maupun Prabowo meminta jatah tiga kursi menteri.

�Pada prinsipnya, Pak Prabowo siap membantu bangsa dan negara, di man pun posisinya,� pungkasnya.

Sementara, tersiar kabar bahwa dalam komunikasi antara Mega-Prabowo itu sudah ada sejumlah nama yang disodorkan.

Akan tetapi, hal itu dibantah anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Habiburokhman. Ia juga membantah telah menyodorkan nama kepada Jokowi.

�Masih jauh sekali untuk ngomong figur, apakah kami menawarkan orang, masih jauh sekali,� ujar anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Habiburokhman di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Kendati demikian, ia membenarkan bahwa memang ada komunikasi antara Ketua Umum Gerindra dengan Ketua Umum PDIP.

Hanya saja, komunikasi dimaksu tidak membicarakan bagi-bagi kursi. Melainkan soal gagasan Partai Gerindra untuk pemerintah.

�Kami ini menawarkan visi, pemikiran konteks sumber daya energi air. Kemudian juga kami mendorong konsep soal pemerintahan yang bersih dan pertahanan yang kuat,� jelasnya.

Habiburokhman mengatakan, gagasan tersebut bisa dipakai pemerintah dalam pembangunan ke depan.

�Kalau konsep-konsep kita diterima, ya kita alhamdulillah,� pungkasnya. [psi]

Tidak ada komentar