Breaking News

Bos-bos BUMN Terciduk KPK, Sri Mulyani Sebut Mereka Pengkhianat

IDTODAY.CO - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berang dengan maraknya kasus bos-bos badan usaha milik negara (BUMN) terkena OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sri Mulyani menyebut para tersangka KPK itu sebagai pengkhianat karena mereka telah mengkhianati rekan kerja mereka yang bekerja profesional dan menjaga nama baik BUMN selama bertahun-tahun.

"Ini kan merupakan suatu reputasi yang berat. Buat mereka yang jujur, mereka yang komit, itu merupakan sesuatu pengkhianatan," kata Sri Mulyani di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Menurut Sri Mulyani, bukan tidak mungkin reputasi mereka yang sudah bekerja secara jujur akan ikut hancur terseret bos-bos BUMN yang terjerat korupsi.

"Jadi mereka merasa bahwa apa yang telah mereka lakukan dengan baik mudah sekali hancur reputasinya hanya karena adanya kejadian di antara BUMN, sehingga semua orang menganggap semuanya buruk," ujar Sri Mulyani.

"Itu adalah sesuatu yang saya sebut memang selama ini di Kementerian Keuangan pun kalau kejadian seperti itu saya anggap itu adalah suatu pengkhianatan," imbuhnya.

Sri Mulyani menyatakan tak sedikit karyawan di BUMN sudah bekerja secara profesional demi menjaga nama baik perusahaan.

"Dan mayoritas yang mereka ini pasti sangat kecewa dan tersakiti dengan adanya kejadian-kejadian seperti itu," ucap Sri Mulyani.

Seperti diketahui, beberapa petinggi BUMN terjerat oleh KPK karena kasus korupsi, seperti Dirut PLN Sofyan Basir yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada April 2019 lalu.

Ada juga Wisnu Kuncoro sebelumnya Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Dia terjaring operasi OTT KPK pada Maret 2019 lalu. Selanjutnya, KPK menangkap Direktur Keuangan (Dirkeu) PT Angkasa Pura II Andra Y Agussalam dalam OTT pada 1 Agustus.

Terbaru adalah Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Dolly Pulungan yang terkena OTT KPK pada Selasa (3/9/2019). Dolly Pulungan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait distribusi gula.


[btc]

Tidak ada komentar