Aktivis Mahasiswa Purwokerto Dijemput Paksa Kelompok Tak Dikenal
IDTODAY.CO - Sekretariat Front Mahasiswa Nasional (FMN) Purwokerto, Jawa Tengah, mendadak digeruduk oleh kelompok orang tak dikenal Selasa siang. Dalam peristiwa itu, sebanyak empat aktivis mahasiswa dijemput paksa.
Kelompok berjumlah sekitar 30 orang berbaju hitam-hitam itu tiba-tiba menyerbu sekretariat FMN Cabang Purwokerto dan Sekretariat FMN Ranting Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Di kaus hitam para penyerang itu, tertulis Damboribo.
Gerombolan ini menuduh anggota FMN memprovokasi masyarakat Banyumas untuk melakukan demonstrasi pekan lalu. Mereka datang sambil berteriak-teriak dan membanting kursi di ruang depan.
"Di situ, menurut pernyataan kawan-kawan, dituduh PKI dan dituduh memprovokasi rakyat Banyumas," kata pegiat FMN Purwokerto, Andes, Selasa petang.
Aktivis mahasiwa di Purwokerto menjelaskan, tiga pegiat FMN kemudian ditangkap oleh puluhan orang berbaju hitam bertuliskan Domboribo dan dijemput paksa oleh gerombolan ini dan dibawa dengan sebuah mobil.
Belakangan diketahui, mereka dibawa ke Polres Banyumas. Tiga anggota FMN yang dibawa tersebut, yakni Andre, Sultan, dan Himni. Adapun satu pegiat lainnya, Ikhsan dibawa oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Diambil, ditarik, kemudian diserahkan ke Reskrim. Sekarang sedang dimintai keterangan. Ini sudah bukan lagi dugaan persekusi, ini persekusi,� dia mengungkapkan.
Keempat pegiat FMN tersebut saat ini berada di ruang Reskrim Polres Banyumas dan sedang diperiksa. Andes mengaku sudah mengidentifikasi kelompok yang menyerbu dan menjemput paksa para pegiat FMN ini.
Dia mengaku masih berkoordinasi dengan pegiat FMN Purwokerto dan aktivis mahasiswa lainnya untuk menentukan langkah berikutnya. Namun begitu, ia sangat menyayangkan persekusi dan penjemputan paksa ini. Sebab, hal itu mengancam demokrasi. Ia pun meminta kepolisian mengusut kasus ini.
"Memang tadi di sekretariat ada banyak orang. Karena hendak mengikuti aksi. Yang empat orang ini sama Lowo Ireng diambil," dia menjelaskan. [lpt]
Kelompok berjumlah sekitar 30 orang berbaju hitam-hitam itu tiba-tiba menyerbu sekretariat FMN Cabang Purwokerto dan Sekretariat FMN Ranting Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Di kaus hitam para penyerang itu, tertulis Damboribo.
Gerombolan ini menuduh anggota FMN memprovokasi masyarakat Banyumas untuk melakukan demonstrasi pekan lalu. Mereka datang sambil berteriak-teriak dan membanting kursi di ruang depan.
"Di situ, menurut pernyataan kawan-kawan, dituduh PKI dan dituduh memprovokasi rakyat Banyumas," kata pegiat FMN Purwokerto, Andes, Selasa petang.
Aktivis mahasiwa di Purwokerto menjelaskan, tiga pegiat FMN kemudian ditangkap oleh puluhan orang berbaju hitam bertuliskan Domboribo dan dijemput paksa oleh gerombolan ini dan dibawa dengan sebuah mobil.
Belakangan diketahui, mereka dibawa ke Polres Banyumas. Tiga anggota FMN yang dibawa tersebut, yakni Andre, Sultan, dan Himni. Adapun satu pegiat lainnya, Ikhsan dibawa oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Diambil, ditarik, kemudian diserahkan ke Reskrim. Sekarang sedang dimintai keterangan. Ini sudah bukan lagi dugaan persekusi, ini persekusi,� dia mengungkapkan.
Keempat pegiat FMN tersebut saat ini berada di ruang Reskrim Polres Banyumas dan sedang diperiksa. Andes mengaku sudah mengidentifikasi kelompok yang menyerbu dan menjemput paksa para pegiat FMN ini.
Dia mengaku masih berkoordinasi dengan pegiat FMN Purwokerto dan aktivis mahasiswa lainnya untuk menentukan langkah berikutnya. Namun begitu, ia sangat menyayangkan persekusi dan penjemputan paksa ini. Sebab, hal itu mengancam demokrasi. Ia pun meminta kepolisian mengusut kasus ini.
"Memang tadi di sekretariat ada banyak orang. Karena hendak mengikuti aksi. Yang empat orang ini sama Lowo Ireng diambil," dia menjelaskan. [lpt]
Post Comment
Tidak ada komentar