Tiga Pertanyaan Ustaz Papua, Sebelum Diusir dari Kelas Karena Disangka Kristen

"Yang merasa tidak beragama Islam, silakan keluar. Karena hari ini adalah mata kuliah agama Islam," kata seorang dosen agama Islam di sebuah kelas.

Karena memiliki penampakan yang gelap dan keriting serta tampak seperti orang Kristen, Ustaz Fadlan Garamatan muda merasa hal itu ditujukan kepadanya. Sebelumnya ada mahasiswa yang 'melaporkan'.

Namun demikian Fadlan muda itu tidak mau keluar kelas. Ia justru maju ke depan dan memberikan tiga pertanyaan kepada teman-teman sekelasnya di sebuah perguruan tinggi.

"Sebelum saya meninggalkan mata pelajaran agama Islam hari ini, saya minta kepada teman-teman mahasiswa fakultas ekonomi jurusan studi pembangunan dan dosen menjawab pertanyaan saya," kata dia.

Pertama, apakah agama Islam hanya untuk orang Arab dan orang bugis Makassar saja? Atau agama rahmat untuk alam semesta?

Kedua, siapakah sahabat Nabi SAW yang rambutnya keriting, badannya keling suaranya merdu?

"Yang ketiga saya minta kepada dosen sebelum saya meninggalkan mata kuliah agama Islam tolong bawa Alquran keliling dalam ruangan ini. Saya ingin mendengar saudari saya yang cantik dan saudara saya yang gagah membaca Alquran," kata dia.

Dosen lalu memberikan Alquran dan meminta mahasiswa dari belakang hingga ke depan untuk membaca Alquran. Lalu giliran Ustaz Fadlan muda membaca Alquran. Subhanallah, saat giliran dia surat yang dia baca adalah Surah Al-Hasyr yang artinya adalah "Pengusiran".

Setelah semua selesai, menurut dosennya yang membaca Alquran yang baik dan benar hanya ada tujuh mahasiswa. Dari tujuh itu salah satunya adalah pemilik rambut kribo, kulit keling itu yang tak lain adalah Ustaz Fadlan muda.

Kemudian, ia minta izin untuk bicara di depan tentang pentingnya Alquran dan mahasiswa Islam yang tak bisa membaca Alquran. Setelah selesai bicara selama 1,5 jam, dosennya mengatakan, "Alhamdulillah hari ini kita belajar mata kuliah agama Islam dengan dosen dari Irian (Papua). Untuk itu kepada Fadlan, Anda lulus dengan nilai A," kata dosen.