Breaking News

Tak Disangka, Ini Penyebab Jokowi Tiba-Tiba Batalkan Pertemuan Dengan Mahasiswa


PATRIOTNKRI.COM -Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) batal untuk bertemu dengan perwakilan dengan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut tolak UU KPK dan RUU KUHP.

Padahal, kemarin Jokowi mengatakan akan bertemu Istana pada hari ini.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengklaim batalnya pertemuan karena Mantan Gubernur DKI Jakarta memiliki agenda lain bersama beberapa pihak.

"Belum ada. Nanti ada beberapa pertemuan sore ini, tetapi dengan BEM belum. Namanya merencanakan kan bisa saja tertunda," kata Pratikno di Komplek Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9).

Pratikno menjelaskan pembatalan tersebut bukan karena sikap mahasiswa yang ingin melakukan pertemuan secara langsung. Dia mengklaim, Jokowi saat ini sedang ada agenda lain. Namun dia enggan merinci dengan siapa saja bertemu.

"Enggak, belum ada begitu. Sore ini memang ada beberapa pertemuan dilakukan, presiden juga ada beberapa tamu jadi jadwalnya belum ditetapkan," ungkap Pratikno.

Sebelumnya diketahui, Jokowi menjadwalkan akan bertemu mahasiswa hari ini. Namun Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut enggan merinci pertemuan tersebut akan dihadiri beberapa perwakilan kampus.

"Besok kami akan bertemu dengan para mahasiswa. Utamanya BEM," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).

Dia mengatakan aksi yang dilakukan pada mahasiswa adalah bentuk demokrasi. Dan aspirasi tersebut adalah bentuk masukan-masukan yang akan dicatat untuk memperbaiki Indonesia.

"Apresiasi, saya terhadap demonstrasi mahasiswa yang saya kira sebuah bentuk demokrasi di negara kita, dan masukan-masukan yang disampaikan dalam demonstrasi menjadi catatan besar dalam rangka memperbaiki yang kurang di negara kita. Paling penting jangan sampai demo merusak fasilitas umum dan anarkis," kata Jokowi.

Namun, Koordinator Pusat Aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) seluruh Indonesia Muhammad Nurdiyansyah menegaskan pihaknya ingin pertemuan berlangsung secara terbuka disiarkan langsung oleh stasiun televisi.

"Menyikapi ajakan pertemuan dengan Presiden Jokowi, aliansi BEM Seluruh Indonesia hanya bersedia bertemu dengan Presiden apabila dilaksanakan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional," tegas Nurdiyansyah dalam keterangannya, Jumat (27/9).

Tak hanya itu, mahasiswa juga menuntut adanya kebijakan konkret yang akan dilahirkan dari pertemuan tersebut. "Presiden menyikapi berbagai tuntutan mahasiswa yang tercantum di dalam 'Maklumat Tuntaskan Reformasi' secara tegas dan tuntas," ucapnya.

"Pertemuan tersebut harus menjamin bahwa nantinya akan ada kebijakan yang konkret demi terwujudnya tatanan masyarakat yang lebih baik," sambung Nurdiyansyah.

sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar