Minggu Depan, RI-Jepang Teken MoU Kereta Kencang JKT-SBY

KONTENISLAM.COM - Indonesia dan pihak Jepang akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau penandatanganan nota kesepahaman mengenai proyek Kereta Kencang Jakarta-Surabaya (JKT-SBY).
Hingga kini memang belum ada komitmen resmi hitam di atas putih antara Indonesia dengan Jepang mengenai proyek tersebut. Pihak Jepang sendiri baru melakukan studi kelayakan proyek itu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penandatanganan akan dilakukan minggu depan. Setelah itu desain proyek akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.
"Kita minggu depan akan MoU, dan kita akan selesaikan dalam 1 tahun desainnya," kata dia di JCC, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Budi dalam kesempatan lain pernah mengatakan, pihak Jepang meminta waktu dua tahun untuk studi kelayakan (feasibility study/FS) dan pembebasan tanah. Namun pemerintah meminta lebih dipersingkat waktunya jadi setahun.
"Mereka minta pembebasan tanah sama FS tuh dua tahun. Kita minta lebih pendek, kalau bisa satu tahun," ungkap Budi belum lama ini.
Rencananya terkait pendanaan, Indonesia akan menerima kucuran modal dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Namun untuk nilai investasinya masih belum ditentukan.
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menilai Kereta Kencang Jakarta-Surabaya bakal menjadi pesaing pesawat. Pasalnya total waktu yang dibutuhkan kedua transportasi tersebut dari Jakarta ke Surabaya hampir sama terhadap penumpang.
JK mencontohkan, naik pesawat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) ke Bandara Internasional Juanda di Surabaya memang hanya memerlukan sekitar 1 jam perjalanan.
Tapi jika ditambah waktu menuju bandara, menunggu pesawat, hingga menunggu barang bawaan, dan waktu keluar dari bandara, secara total bisa 5 jam. Itu sama dengan waktu tempuh yang direncanakan untuk Kereta Kencang Jakarta-Surabaya.
"Dari Cengkareng 1 jam, dengan catatan tidak macet. Anda menunggu setengah jam, naik pesawat 1 jam, ambil barang setengah jam, sudah 4 setengah jam. Ke rumah setengah jam, (totalnya) 5 jam," kata JK di JCC, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Jadi yang akan terjadi nanti, persaingan bukan lagi antar sesama maskapai, melainkan antara maskapai dengan kereta api.
"Kalau naik kereta api 5 jam, anda naik di Gambir tiba di Pasar Turi 5 jam, persis sama. Jadi nanti akan terjadi persaingan sistem lagi. Bukan persaingan antara Citilink dengan Lion Air, tapi persaingan antara kereta api dengan pesawat," jelasnya.[detik]
Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: facebook.com/KONTENISLAMCOM | Flow Twitter Kami: @beritaislam
Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam
Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam
Post Comment
Tidak ada komentar