Breaking News

Kemkominfo GiveAway Sawit Baik dan Letak Kejanggalan Asap Riau


Di saat sedang terjadi bencana asap di Riau dan Kalimantan, Kementerian komunikasi dan informasi (Kemkominfo) justru bagi-bagi giveaway. Hal tersebut dinilai tidak patut.

"Duh Kemkominfo gak bisa milih bulan lain apa untuk peluncuran #SawitBaik? Kalau kebakaran hutannya karena pembukaan lahan sawit baru, gimana coba?
Pakai akun giveaway segala pula," demikian dikatakan pengamat tata kota Elisa Sutanudjaja pada Senin (16/9/2019).

Tagar SawitBaik adalah kampanye nasional Kemkominfo didukung oleh BPDPKS untuk memberikan informasi secara utuh tentang kelapa sawit.



Dikutip dari siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dari pengamatan Kapolri, areal yang kebakar hanya hutan saja, sedangkan areal kebun sawit dan tanaman lainnya tidak terbakar.

 Kepala BNPB mendapatkan laporan dari Bupati Pelalawan bahwa 80 persen wilayah kebakaran hutan dan lahan selalu berubah menjadi lahan perkebunan sawit atau tanaman industri lainnya.

Dari data hasil analisis dari situs https://fires.globalforestwatch.org/map/ tentang titik api di Indonesia dari tanggal 1 Agustus sampai 14 September 2019, menunjukkan bahwa titik api atau identik dengan lokasi kebakaran hutan terjadi di luar kawasan konsesi sawit atau hutan industri. Sebanyak 85 persen areal kebakaran diluar konsesi sawit.

Wartawan senior Dandhy Laksono menyebutkan bahwa, "Seluruh biaya yang dikeluarkan Negara untuk mengatasi kebakaran, mengerahkan aparat, membiayai lembaga seperti Badan Restorasi Gambut, adalah subsidi tak langsung untuk para pengusaha perkebunan, terutama sawit.  14 dari 30 orang terkaya Indonesia adalah pemilik sawit," kata dia.

Tidak ada komentar