Breaking News

HOREEE.... IMAM NAHRAWI MUNDUR DARI JABATAN MENPORA


Oleh : Nasrudin Joha 

".......dan sekaligus permohonan maaf saya kepada beliau Bapak Presiden, Bapak Wapres, Ketum PKB, Ketum PBNU, dan seluruh rakyat Indonesia, sekaligus saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, sahabat saya, kolega di Kemenpora, pejabat yang hadir, staf, karyawan, honorer, mulai dari sekuriti, sampai eselon I. Bahwa hari ini, Kamis 19 September 2019, saya Imam Nahrawi sudah menyampaikan surat pengunduran diri ke hadapan Bapak Jokowi sebagai Menpora RI periode 2014-2019."[Imam Nahrawi, 19/9]

Tepat sehari setelah ditetapkan Tersangka oleh KPK, Imam Nahrawi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda & Olahraga. Nahrawi, dikantornya (baca: eks kantornya) berpamitan kepada seluruh jajaran pegawai Kemenpora dari sekuriti hingga pejabat eselon 1.

Uniknya, bak akan pergi berjuang membela izzul Islam wal muslimin, ingin menegakan kalimatullah, Nahrawi mengabsen banyak pihak untuk pamit dan dimintai doa. Dari semua keluarga, guru-guru, kiai-kiai, sahabat-sahabat, saudara, kolega di Kementerian, semua dipamiti.

Bahkan layaknya orang yang akan pergi ke medan jihad, dan berharap syahid menemui ajal dan tak akan kembali lagi, Nahrawi mengajukan permohonan maaf. Tidak tanggung-tanggung, Presiden, Wapres, Ketum PKB, Ketum PBNU, dan seluruh rakyat Indonesia, semua dimintai doa.

Padahal, Nahrawi kan bukan mau berjihad ? Nahrawi ditetapkan seharusnya sebagai 'maling'. Lantas, apa yang musti didoakan oleh segenap rakyat Indonesia bagi seorang maling ?

Dan saya jadi berpraduga, kenapa menyebut ketua PKB dan ketua PBNU, apa dua pejabat ini ada hubungannya dengan kegiatan 'maling' di kemenpora ? Apakah, ada aliran 'uang maling' yang mengalir diluar kontrol dan pengawasan KPK ?

Aneh bangsa ini, jadi maling saja pamitan dan minta doa, kayak pahlawan kusuma bangsa saja. Kalau tentara dikirim ke Papua, wajar mengajukan permohonan maaf dan minta doa agar selamat dalam tugas. Lah ini ? Nahrawi kan 'maling' ? Kok suasananya dibikin heroik kayak pamitan seorang pejuang yang akan pergi ke Medan perang ?

Kalau terkait jabatan Nahrawi, sudah banyak yang mengincar, baik di internal PKB atau partai koalisi Jokowi lainnya. Mereka, cuma basa-basi mengunggah kalimat prihatin dan pasang muka bersedih.

Padahal, semua kader partai dan mitra koalisi berteriak HOREEE ! Ada lowongan jabatan Menpora kosong. Mereka, akan sibuk saling bertarung memperebutkan posisi yang ditinggalkan oleh ketua IKA UINSA ini.

Adapun segenap rakyat Indonesia, apakah mereka bersedih? Tidak juga. Mereka juga gembira dan lega, horeeeee !  Orang yang selama ini membuat rakyat susah karena korupsi akan diadili dan dimintai pertanggungjawaban secara hukum. 

Jadi, tak ada yang bersedih, tidak kolega partai, tidak kolega kementrian, tidak mereka yang di PKB, atau di organisasi lainnya, tidak ada, kecuali keluarga dekat. Keluarga yang agak jauh, yang dahulu bangga memiliki anggota keluarga Imam Nahrawi, sekarang juga perlahan akan menjauh.

Apakah maksud pamitan itu ditujukan pada kemewahan ? Kesombongan ? Keangkuhan ? Ke-akuan, yang selama ini dihormati sebagai pejabat negara ? Apakah pamitan ini juga pamit pada dunia gemerlap dan bersiap untuk berada diruang gelap ?

Aneh pejabat dinegeri ini, ditetapkan sebagai 'maling' saja gayanya masih sundul langit. Harusnya banyak istighfar, bukan malah mendemontrasikan parade kedunguan. Wong 'maling' saja kok pamitannya seperti akan pergi ke medan jihad.

Tidak ada komentar