Breaking News

15 Tahun Dokter Soeko Mengabdi di Papua, 1 Hari Disiram Bensin


Dokter Soeko Marsetiyo
yang mengabdi di sebuah puskesmas di Kabupaten Tolikara, Papua itu meninggal dunia usai menjadi korban anarkis pendemo pada Senin (23/9).

Suasana haru terasa ketika ambulans pembawa jenazah tiba di komplek pemakaman pada pukul 16.08 WIB. Isak tangis mengiringi pemakaman  di Pemakaman Keluarga, Kejambon Lor, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (27/9).



Keluarga dan masyarakat secara bergantian menyolati jenazah. Setelah itu jenazah langsung dikebumikan.

Soeko menjadi korban kerusuhan demonstrasi di Wamena. Ia Sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, nyawa Soeko tak mampu tertolong lantaran cedera parah yang dideritanya.



"Dalam perjalanan dari Wamena ke Tolikara, beliau diadang dan mengalami penganiayaan berat di situ. Sempat dilarikan di UGD RSUD Wamena," kata Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Beeri Wopari.

Endah Ariswati, adik almarhum, mengatakan Soeka yang meninggal di usia 53 tahun ini memang sejak 15 tahun mengabdi di Papua. Dia merasa ilmunya lebih bermanfaat di Papua daripada tetap tinggal di rumahnya di Semarang, Jawa Tengah.

Menurut beberapa saksi mata, insiden terjadi saat Dokter Soeko dalam perjalanan naik mobil di sekitar Pasir Putih (Mumi). Tiba-tiba dia diadang oleh sekelompok orang. Tanpa rasa kasihan, dokter tersebut disiram bensin, lalu dibakar.


Tidak ada komentar