Breaking News

Surya Paloh : "Indonesia Saat Ini Negara kapitalis Yang liberal" Ini Buktinya.


Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan bahwa  Negara Indonesia saat ini telah menganut sistem kapitalis yang liberal, namun malu-malu kucing untuk mengakui bahwa sistem yang dianut sesungguhnya adalah kapitalis liberal.

?"Kita ini malu-malu kucing untuk mendeklarasikan Indonesia hari ini adalah negara kapitalis, yang liberal, itulah Indonesia hari ini," katanya

Baca Juga : Jusuf Kalla Perintahkan TNI/ Polri Serang Balik KKB Papua, TNI Bereaksi

Menurutnya, sistem negara kapitalis liberalis sangat jelas terlihat saat ada kompetisi politik dalam negara ini. Namun dia tak menjelaskan kompetisi apa yang dia maksud. Yang jelas saat ini yang berkuasa bukan lagi pengetahuan tetapi uang.

"Ketika kita berkompetisi, wani piro. Saya enggak tahu lembaga pengkajian UI ini sudah mengkaji wani piro itu saya enggak tahu, praktiknya yang saya tahu money is power, bukan akhlak, bukan kepribadian, bukan juga ilmu pengetahuan. Above all, money is power," kata Surya.

Semua pihak, kata dia, terus menerus berbicara soal Pancasila tapi sesungguhnya justru negara ini telah masuk dalam kategori negara kapitalis.

Surya Paloh menyayangkan karena hingga saat ini tak ada satu pun lembaga peneliti dan pengamat yang memperhatikan sistem kapitalis liberal yang tengah terjadi di Indonesia.

?"Enggak ada pengamat, lembaga peneliti, lembaga ilmiah, kenapa tidak diperhatikan, eh,  you tahu enggak bangsa kita ini adalah bangsa kita ini bangsa yang kapitalis hari ini, you tau enggak bangsa kita ini bangsa yang sangat liberal hari ini," kata Surya.

Baca Juga : Jusuf Kalla Tegaskan Ke TNI/ Polri, Balas Serangan KKB Papua Bukan Pelanggaran HAM

?"Ngomong pancasila, mana itu pancasila. Tanpa kita sadari juga, kalau ini memang kita masuk dalam tahapan apa yang dikategorikan negara kapitalis," kata Surya dalam diskusi bertajuk Tantangan Bangsa Indonesia Kini dan Masa Depan di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).

Tidak ada komentar