Kericuhan Di Asrama Mahasiswa Papua Di Surabaya Kembali Pecah, Polisi Tembakkan Gas Air mata
Kondisi Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya kembali memanas. Sejumlah personel kepolisian terpaksa harus merusak kunci gerbang asrama agar bisa masuk asrama untuk mencari para penghuni yang berlindung di dalam kamar.
Baca Juga : Jelang HUT RI Ke 74, KKB Papua Kembali Melakukan Serangan, 2 Anggota TNI Terluka
Sembari membawa senjata pelontar gas air mata, polisi pun menembakan gas air mata ke arah penghuni asrama seraya meneriakkan agar penghuni asrama menyerah.
"Semuanya kami minta menyerahkan diri, kalau tidak kami akan masuk dan membawa kalian," kata salah satu aparat kepolisian melalui pengeras suara, Sabtu (17/8).
Sejumlah mahasiswa keluar asrama sembari mengangkat kedua tangannya, lalu digiring ke dalam tiga truk kepolisian yang telah disiapkan. Kini mereka diangkut menuju Mapolrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Kami minta keterangan lebih lanjut," kata seorang anggota kepolisian melalui pengeras suara.
Baca Juga : Sempat Ngotot Minta TNI-Polri Ditarik Dari Nduga, Bupati Nduga Minta Ma'af Ke Kapolda Nduga
Sebelumnya, sempat melakukan mediasi antara perwakilan mahasiswa, anggota kepolisian, sejumlah anggota ormas agar mahasiswa di evakuasi dari asrama. Namun para mahasiswa menolak.
Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya, bermula dari beredarnya foto bendera merah putih yang rusak di depan asrama tersebut di sejumlah grup WhatsApp yang membuat sejumlah masa tiadak terima sehingga terjadi pengepungan asrama mahasiswa papua tersebut.
Tidak ada komentar