Breaking News

Buat Status Tentang Patung, Felix Siaw Singgung Abdul Somad, Nabi Ibrahim Yang Rela Dibakar Demi Melarang Patung, Serta Nabi Muhammad,


https://cdn2.tstatic.net/pekanbaru/foto/bank/images/ustaz_felix_dan_ustaz_abdul_somadjpg_20180817_225310.jpg

PATRIOTNKRI.COM -Ustad Felix Siaw kembali menuai perhatian masyarakat sebab statusnya di sosial media Instagram. 

Status Tersebut mendapat like dari lebih 65.000 pengguna dan komen lebih dari 1.000 orang. Berikut statusnya:

Saat Ibrahim Bertanya Tentang Patung

Kebayang nggak sih, gimana reaksinya bapaknya Nabi Ibrahim, pas lagi diskusi sama beliau?

Ibrahim saat itu nyata-nyata mempertanyakan keyakinan mainstream

Dia nanya, ngapain sih kalian begitu manteng sama patung?

Padahal patung itu nggak bisa denger, lihat, apalagi mencukupi manusia. Nggak akan bisa

Lebih lanjut lagi, Nabi Ibrahim bilang, bahwa dia sudah dikasi Allah ilmu yang nggak dikasi pada yang lain, karena itu dia bisa ngomong begitu. Karena dia tau

Nggak sampai situ, Nabi Ibrahim malah menegaskan, jangan sembah patung, sebab itu sama seperti menyembah setan, padahal setan kan harusnya dimusuhi

Kenapa sampai berani begitu? Karena Nabi Ibrahim sayang banget sama keluarga dan msyarakatnya, dia khawatir kalau azab Allah bakal turun pada semua manusia

Kira-kira kalau kita di zaman itu, kita termasuk yang mana?

Bagian yang ikut nge-bully atas nama toleransi, atau

bagian yang ikut Nabi Ibrahim yang diatas tauhid?

Lebih jauh lagi, kalau waktu itu Nabi Ibrahim ditanya,

"Gimana hukum patung", kira-kira mungkin nggak dia jawab

"Ya, itu tergantung keyakinan masing-masing", kayaknya nggak

Tugas yang punya ilmu itu ya menjelaskan ketika ditanya, perkara ada yang sakit hati, nggak berarti harus sembunyikan kebenaran.

Hanya, penyampaiannya mesti sebaik-baiknya

Yang dilarang dalam Islam itu, mencaci, menghina, menjelekkan sesembahan yang lain, hingga mereka akhirnya balas mencaci Allah yang kita sembah

Ya kalo, menjelaskan hukum patung dan memandangnya jadi perkara, lalu gimana Rasulullah yang mengkritik banyak praktek yang salah di masa itu?

Saya rasa kita mesti dewasa, dan salah satu sikap dewasa, nggak marah ketika dikritik.

Agama Islam dan keyakinannya, yang diajarkan di masjid, masak harus diverifikasi agama lain?

Begitu juga agama selain Islam dan keyakinannya, nggak perlu diverifikasi oleh Islam.

Lakum diinukum wa liya diin. Jadi jangan atas nama toleransi, dakwah harus diatur

Tapi resikonya jadi dibully?! Ya nggak papa, ini resiko dakwah, lagian kita semua ini Abdusshomad, hamba Allah tempat bergantung segala sesuatu, jadi ya woles aja

Bahasan angle lain, menyusul yaa, semoga kita nggak salah mikir dan amal ??????

Tidak ada komentar