Breaking News

Aku bersaksi bahwa tiada cinta yang mampu menandingi keagungan cinta Tuhan ku



Terkadang cinta memang dapat membutakan kita. Saat cinta yang kamu punya begitu besar, kamu mungkin akan kesulitan membedakan pasangan yang mencintaimu sepenuh hati dengan yang justru menjadi biang sakit hati. Meskipun suatu hubungan membuatmu luka, kamu tetap bertahan di dalamnya. Memaklumi perbuatan buruk pasangan menjadi hal yang terlalu biasa.

Seseorang pernah datang ke kehidupanku. Dia berjanji untuk tetap setia di sisi dan tidak akan pergi meski apapun yang terjadi.

Sebuah kalimat yang terdengar klise namun berhasil meluluh lantakkan hatiku. Bukan sebab ketulusannya, tapi karena kenyataan bahwa kalimat itu kini tak lagi memiliki makna.

Aku jatuh, aku terluka, namun aku bahagia. Aku bersyukur sebab melalui luka itu Allah membuka mataku, Allah luaskan pikiranku, dan Allah lembutkan hatiku.

Seolah tak peduli sebanyak apa dosa yang kulakukan. Seolah lupa seberapa sering aku mengabaikan. Dia tetap ada, Dia selalu setia menungguku datang menengadah.

Ya. Lelaki itu...
Dialah orang yg pertama kali menemui orang tuaku. Dialah orang yg pertama kali aku kenalkan pada keluargaku. Dia pula orang yg pertama kali memintaku pada keluargaku. Dia-lah yang selalu menjagaku. Pada akhirnya Dia jugalah yang yang paling menyakitiku dan mematahkan hatiku.

Yaa Rabb, kau peluk aku saat begitu hancurnya hatiku. Kau jaga dan kau ingatkan aku dari niat buruk org yg bgtu ingin menjatuhkanku.

Robbi... Aku bersaksi bahwa tiada satupun cinta yang mampu menandingi keagungan cinta-Mu.

Wahai diri...
Terimalah kenyataan bahwa dia tidak pernah benar-benar menginginkanmu ada. Dia tidak pernah memberimu cinta sebanyak engkau memberinya.

Baginya kamu hanyalah pilihan saat dia merasa kesepian. Lalu dengan mudah ditinggalkan tatkala ia sudah merasa bosan.

Berhenti menyakiti diri dengan menunggunya kembali suatu hari nanti. Bunuhlah setiap angan yang menjauhkanmu dari kenyataan.

Walau selepas kau pergi mungkin saja dia akan merasa hampa, namun itu bukan sebab dirimu tiada.
Ia merasa hampa karena hilangnya suatu kebiasaan dan itu bisa diganti dengan wanita manapun juga.

Pada kenyataannya, hanya yang mencintai yang bisa merasakan patah hati dan hanya yang menerima dengan ketulusan yang akhirnya merasa kehilangan.

Jika dia tidak menghargai keberadaanmu, maka dia tidak layak untuk cinta dan waktumu.
Jika dia tidak menghargai usaha dan pengorbananmu, maka kau tak pantas bertahan apalagi untuk kau perjuangkan.

Dan kini, Aku sadar akan hal itu.

Tidak ada komentar