SBY Nyatakan Hal Ini kepada Megawati di Pemakaman Ani
Benarlah kata Gusdur, bahwa di atas politik itu ada yang lebih penting yakni kemanusiaan. Itu terlihat dalam momen jabat tangan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Ahad, 2 Juni 2019.
Megawati ikut melayat dan menyampaikan rasa belasungkawa kepada SBY atas wafatnya istri Presiden RI keenam tersebut, Ani Yudhoyono.
Pertemuan antara mantan presiden tersebut merupakan hal istimewa, lantaran hubungan keduanya masih renggang dan cenderung bertolak belakang sejak Pilpres 2004 silam.
Sejumlah netizen menyambut baik peristiwa tersebut.
“Alhamdulillah, Megawati dan SBY setelah sekian lama, akhirnya kita bisa melihat keduanya bertemu dalam suasana duka yang di rahmati Allah Swt,” tulis Fahri timur.
“Banyak yang berharap hari ini (2 Juni) akan ada pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan SBY dengan Megawati. Namun, hanya terjadi pertemuan Megawati dengan SBY. Kata Gus Dur di atas politik ada yang lebih penting yaitu kemanusiaan,” tulis Tri Agus Susanto Siswowiharjo.
Dalam pertemuan di TMP tersebut, Megawati tampak melempar senyum kepada SBY yang matanya sembab.
“Terima kasih, bu,” ujar SBY yang suaranya terdengar samar-samar di tengah desakan para pelayat yang mengantre ingin bersalaman mengucapkan turut berdukacita, seperti dilansir dari Tempo.co.
Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir di National University Hospital pukul 11.50 waktu Singapura, Sabtu 1 Juni kemarin. Dia berpulang di usia 67 tahun.
Ani sebelumnya dirawat di National University Hospital Singapura sejak Februari lalu setelah divonis dokter mengidap kanker darah. Ani dimakamkan di blok M129 TMP Kalibata, atau di depan makam Ainun Habibie, istri Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie.
Sepanjang prosesi pemakaman, Megawati duduk sebaris dengan SBY. Jarak keduanya hanya dipisahkan Ibu Negara Iriana Jokowi yang duduk persis di sebelah kiri SBY, sementara Megawati duduk di sebelah Iriana. Megawati hadir didampingi putrinya, Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Kehadiran Megawati di pemakaman Ani terasa istimewa. Ini terkait hubungan Megawati dan SBY yang selama ini diketahui kurang baik.
Pada akhir Juli 2018, SBY blak-blakan soal hubungannya dengan Megawati yang masih juga belum pulih.
“Saya harus jujur, hubungan saya dengan Ibu Megawati belum pulih. Masih ada jarak,” kata SBY di kediamannya, bilangan Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu malam, 26 Juli 2018.
SBY mengaku berusaha memulihkan hubungannya yang retak dengan Megawati sejak 2004. Ia mengaku berulang kali mencoba menjalin komunikasi kembali dengan mantan bosnya itu setelah pemilihan presiden 2004.
Kisah itu juga pernah disampaikan Presiden SBY lewat bukunya, Selalu Ada Pilihan yang diluncurkan Jumat, 17 Januari 2014. SBY menduga, barangkali persaingan mereka dalam dua kali pemilihan presiden begitu membekas dalam hati dan pikiran Mega.-
Megawati ikut melayat dan menyampaikan rasa belasungkawa kepada SBY atas wafatnya istri Presiden RI keenam tersebut, Ani Yudhoyono.
Pertemuan antara mantan presiden tersebut merupakan hal istimewa, lantaran hubungan keduanya masih renggang dan cenderung bertolak belakang sejak Pilpres 2004 silam.
Sejumlah netizen menyambut baik peristiwa tersebut.
“Alhamdulillah, Megawati dan SBY setelah sekian lama, akhirnya kita bisa melihat keduanya bertemu dalam suasana duka yang di rahmati Allah Swt,” tulis Fahri timur.
“Banyak yang berharap hari ini (2 Juni) akan ada pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan SBY dengan Megawati. Namun, hanya terjadi pertemuan Megawati dengan SBY. Kata Gus Dur di atas politik ada yang lebih penting yaitu kemanusiaan,” tulis Tri Agus Susanto Siswowiharjo.
Dalam pertemuan di TMP tersebut, Megawati tampak melempar senyum kepada SBY yang matanya sembab.
“Terima kasih, bu,” ujar SBY yang suaranya terdengar samar-samar di tengah desakan para pelayat yang mengantre ingin bersalaman mengucapkan turut berdukacita, seperti dilansir dari Tempo.co.
Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir di National University Hospital pukul 11.50 waktu Singapura, Sabtu 1 Juni kemarin. Dia berpulang di usia 67 tahun.
Ani sebelumnya dirawat di National University Hospital Singapura sejak Februari lalu setelah divonis dokter mengidap kanker darah. Ani dimakamkan di blok M129 TMP Kalibata, atau di depan makam Ainun Habibie, istri Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie.
Sepanjang prosesi pemakaman, Megawati duduk sebaris dengan SBY. Jarak keduanya hanya dipisahkan Ibu Negara Iriana Jokowi yang duduk persis di sebelah kiri SBY, sementara Megawati duduk di sebelah Iriana. Megawati hadir didampingi putrinya, Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Kehadiran Megawati di pemakaman Ani terasa istimewa. Ini terkait hubungan Megawati dan SBY yang selama ini diketahui kurang baik.
Pada akhir Juli 2018, SBY blak-blakan soal hubungannya dengan Megawati yang masih juga belum pulih.
“Saya harus jujur, hubungan saya dengan Ibu Megawati belum pulih. Masih ada jarak,” kata SBY di kediamannya, bilangan Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu malam, 26 Juli 2018.
SBY mengaku berusaha memulihkan hubungannya yang retak dengan Megawati sejak 2004. Ia mengaku berulang kali mencoba menjalin komunikasi kembali dengan mantan bosnya itu setelah pemilihan presiden 2004.
Kisah itu juga pernah disampaikan Presiden SBY lewat bukunya, Selalu Ada Pilihan yang diluncurkan Jumat, 17 Januari 2014. SBY menduga, barangkali persaingan mereka dalam dua kali pemilihan presiden begitu membekas dalam hati dan pikiran Mega.-
loading...
loading...
Loading...
Tidak ada komentar