Breaking News

Pengakuan Ust Baequni "Pengkritik Iluminati Masjid" Usai Bertatap Muka dengan RK

SWARAKYAT.COM - Pengkritik desain Masjid Al-Safar karya Ridwan Kamil, Ustaz Rahmat Baequni, yang dianggapnya mirip simbol iluminati atau Dajjal, membantah kritiknya ini hanya untuk menyerang pribadi gubernur Jawa Barat itu.

"Tidak sama sekali, demi Allah. Sama sekali saya tidak pernah berniat menjatuhkan Ridwan Kamil. Tadi, telah saya sampaikan kepada beliau, kita akan terbuka. Dan saya tidak suuzon kepada siapa pun. Kalau saya memfitnah beliau keturunan Dajjal, itu fitnah. Coba di dalam ceramah, ada enggak kata-kata itu?" kata Rahmat.

"Saya hanya menyampaikan ada sistem pemerintahan yang sedang dibangun oleh mereka yang bisa jadi jebakan. Jebakan kepada siapa pun, kepada saya dan Pak Ridwan Kamil juga bisa," ujar Rahmat usai menjadi pembicara bersama Ridwan Kamil  dalam diskusi terkait bentuk Masjid Al-Safar yang oleh Rahmat disebut mirip simbol Dajjal, yaitu mata satu.

Segala yang disampaikannya, kata dia, dalam dakwah bertujuan untuk mengingatkan soal ancaman Yahudi. Bahkan, sebut dia, sebentar lagi Yahudi akan segera mencapai yang diinginkannya di dunia ini.



"Apa pun yang saya sampaikan di seluruh Indonesia, Bapak-bapak lihat tujuannya, mengingatkan umat bahwa Yahudi tidak pernah berhenti memerangi kaum muslim sampai kita mengikuti mereka. Mereka tidak akan lama lagi berada dalam puncak dari apa yang mereka ingin capai di dunia ini," tutur Rahmat.

Ia mengaku memahami penjelasan yang disampaikan oleh RK yang bertindak selaku arsitek dari Masjid Al-Safar. Dia mengatakan, Masjid Al-Safar hanyalah satu dari beberapa masjid yang disorotinya.

"Bisa dilihat di ceramah saya di seluruh Indonesia. Di mana pun ketika membahas hal yang sama, saya tidak pernah membahas Masjid Al-Safar. Sebelum Al-Safar, ada masjid-masjid yang saya bahas," terang dia.

Rahmat berharap ulama di Indonesia bisa memberi perhatiannya terkait ideologi yang diterapkan melalui simbol-simbol yang digunakan di tempat ibadah. Sebab, jika dibiarkan akan membatalkan salat bahkan juga akidah.

Ideologi yang dianut oleh umat Yahudi masuk melalui berbagai cara dan tidak akan berhenti hingga mereka mampu mendapat segala yang diinginkan atau dikehendaki.

"Yang saya harapkan ulama bisa sama-sama memperhatikan hal itu. Jangan sampai ada sesuatu yang memang ketidaktahuan itu dibiarkan. Karena itu memang akan membatalkan akidah kita, ibadah kita," jelas dia.

Diskusi bertempat di Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, Jawa Barat, Senin (10/6), tersebut dihadiri ribuan orang.

Sumber : alumni212.id

Tidak ada komentar