WhatsApp 'Pencipta Robot Pelacak Kecurangan Pemilu' Diretas, BPN: Kepanikan sampai ke Ubun-ubun
Opini KU - Kabar diretasnya akun WhatsApp Hairul Anas itu pun turut ditanggapi oleh Koordinator Relawan Tim IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya.
Opini KU - Pencipta robot yang bisa melacak kecurangan dalam situng KPU, Hoirul Anas mengalami kejadian tak mengenakan. Akunnya dihack oleh pihak misterius. Benarkah ini terjadi karena adanya pihak yang panik dengan kecanggihan robot buatan Hoirul?
Lewat akun Twitter pribadinya @AkunTofa dia menyabut peretasan akun WhatsApp milik Hairul Anas sebagai bentuk kepanikan.
"Just info: Nomor dan WA Hairul Anas anggota Tim IT kami yang bersaksi di Bawaslu, baru saja diambil alih Pihak Misterius. Mohon hati-hati jika ada WA atau medsos atas nama Hairul Anas. Kepanikan PKI sudah sampai ke ubun-ubun," cuit Mustofa.
Pencipta robot pemantau Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, Hairul Anas Suaidi mengaku akun WhatsApp miliknya telah diretas. Pengakuan tersebut disampaikan lewat akun Facebook pribadinya Hairul Anas Suaidi.
Lewat akun Facebooknya, Hairul Anas mengungkapkan kalau akun WhatsApp pribadinya telah diretas oleh orang tak bertanggung jawab. Pria lulusan sarjana teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) itu pun meminta untuk mengeluarkan nomor WhatsApp pribadinya itu dari seluruh grup.
"WhatsApp saya 0818432110 dihack. Tolong keluarkan nomor saya dari semua group," tulis Hairul Anas lewat akun Facebooknya, Kamis (16/5/2019).
Lebih lanjut, Hairul Anas mengatakan awalnya tak pernah yakin ada pihak yang mampu meretas akun sosial media berkelas seperti WhatsApp. Namun, keraguan itu justru kekinian dialaminya sendiri.
"Dulu-dulu saya kurang yakin ada yang bisa sadap dan bobol nomor/akun di aplikasi-aplikasi berkelas. Sekarang saya ngalamin sendiri." ungkapnya.
Sebelumnya, Hairul Anas pencipta robot pemantau Situng KPU mencuri perhatian pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dalam acara bertajuk 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' yang di gelar BPN di Hotel Grand Sahid Jaya pada Selasa (14/5) kemarin.
Pria lulusan sarjana teknik ITB itu membeberkan cara kerja robot pemantau Situng KPU tersebut di hadapan Prabowo dan Sandiaga Uno. Robot ciptaan Hairul Anas tersebut diklaim menyimpan bukti-bukti halaman KPU dari hasil screen monitoring tampilan situng KPU menit demi menit secara kontinu yang diklaim terjadi banyak kesalahan input data.
"Screen monitoring, inilah robot yang saya ciptakan. Ini adalah layar KPU yang saya potret dari menit ke menit. Mulai dari halaman nasional sampai halaman TPS," ujar Hairul Anas menunjukkan gambar bergerak hasil screen monitoring di depan Prabowo dan Sandiaga Uno. [sra]
Akun Pencipta Robot Pelacak Kecurangan Pemilu Dihack Misterius ????
Opini KU - Pencipta robot yang bisa melacak kecurangan dalam situng KPU, Hoirul Anas mengalami kejadian tak mengenakan. Akunnya dihack oleh pihak misterius. Benarkah ini terjadi karena adanya pihak yang panik dengan kecanggihan robot buatan Hoirul?
"Nomor dan WA Hairul Anas anggota Tim IT kami yang bersaksi di Bawaslu, baru saja diambil alih Pihak Misterius. Mohon hati2 jika ada WA atau Medsos a.n Hairul Anas. Kepanikan PKI dah sampai ubun2." cuit Mustofa Nahrawardaya melalui akun twitternya, Kamis (16/5/19) dini hari.
Salah satu hoax yang disebar oleh pelaku hack adalah undangan dari Hoirul bahwa dirinya akan melakukan pembongkaran terhadap cyber Kepolisian Republik Indonesia.
Dalam hoax tersebut, pelaku hack atas nama Hoirul mengundang semua pihak untuk datang ke rumahnya di Bandung, Jawa Barat.
Selain itu, aplikasi atas nama Hoirul juga digunakan untuk memesan makanan secara online.
"Aplikasi Gojek dihack. Diorderkan McD dan Hokben ke rumah. ?? Kemudian WA dihack. Mereka bajak nomor/sms kita ??." tulis Hairul melalui akun fesbuknya, Kamis (16/5/19) dini hari.
Sebelumnya, nama Hairul menjadi viral ketika menjadi pembicara pada Simposium Mengungkap Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Syahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/19).
Hairul mengenalkan robot ciptaannya yang mampu mereka kondisi situng KPU tiap menit dari tingkat TPS sampai nasional. Ia juga mengungkap adanya form C1 manipulatif dan editan melalui investigasi IT forensik bekerja sama dengan profesor dari Malaysia. [Tarbawia]
Inilah Sosok Alumni ITB ?? Pencipta Robot Pemantau Kecurangan Situng KPU
Opini KU - PENCIPTA ROBOT PEMANTAU KECURANGAN SITUNG KPU
Selamat kepada adikku Hairul Anas Suaidi, alumni Elektro ITB, yang telah menciptakan robot pemantau tampilan situng KPU menit demi menit secara kontinyu. Hasil karyamu telah membukakan mata seluruh rakyat tentang kecurangan ini. Dan menguatkan BPN doing a big step forward.
Anas adalah contoh orang berilmu yang mau "turun ke bumi" untuk memberikan jalan terang atas kegelapan yang sedang terjadi saat ini. Teruslah berkarya untuk negeri ini.
Negeri ini butuh manusia2 pintar yg peduli kepada bangsa, negara dan rakyat.
Great job, Anas.....??????
(Arie Karimah)
Dua Kejanggalan Mencengangkan Hasil Investigasi IT Forensik Form C1
***
[video]
Selamat kepada adikku Hairul Anas Suaidi, alumni Elektro ITB, yang telah menciptakan robot pemantau tampilan situng KPU menit demi menit secara kontinyu. Hasil karyamu telah membukakan mata seluruh rakyat tentang kecurangan ini. Dan menguatkan BPN doing a big step forward.
Anas adalah contoh orang berilmu yang mau "turun ke bumi" untuk memberikan jalan terang atas kegelapan yang sedang terjadi saat ini. Teruslah berkarya untuk negeri ini.
Negeri ini butuh manusia2 pintar yg peduli kepada bangsa, negara dan rakyat.
Great job, Anas.....??????
(Arie Karimah)
Relawan IT BPN, Hairul Anas Suaidi memaparkan hasil investigasi IT forensik oleh seorang profesor di Malaysia untuk mengetahui keaslian form C1.
Ditemukan dua kejanggalan yang mencengangkan.
C1 Manipulatif
Hairul memaparkan beberapa form C1 yang diambil secara acak di TPS wilayah Jawa Tengah. Hasilnya, ada form C1 manipulatif yang diunggah ke situng.
"Kalau diklik, dibandingkan C1 dengan C1 lainnya, itu latar belakangnya tidak bergerak, tapi isinya (angka) gerak-gerak, goyang-goyang. Padahal ketika proses scanning harusnya paralel antara latar belakang dan isinya, tapi ini hanya angkanya yang bergerak (berubah-ubah), artinya ini terindikasi manipulatif." kata Hairul di Hotel Syahid, Jakarta, Selasa (14/5/19).
![]() |
C1 Manipulatif (kanan) |
C1 Editan
Selain manipulatif, Hairul juga membongkar adanya C1 tidak asli. C1 ini, menurut Hairul merupakan hasil mengedit.
![]() |
C1 Editan |
"Ini lain lagi ketika proses penggunaan filter negatif. Dari semua yang discan, kemudian diberikan filter negatif tidak bisa dibaca. Artinya ini bukan hasil scanning, tapi editing di microsoft words atau photoshop." tegas Hairul. [Tarbawia]
***
Hairul Anas Suaidi telah memaparkan hasil temuan Robot Pintarnya di acara BPN "MENGUNGKAP FAKTA-FAKTA KECURANG PILPRES 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019.
[video]
Post Comment
Tidak ada komentar