Pers rilis: Mendesak! Para Elit Politik Bertanggung Jawab atas Kerusuhan yang Terjadi
GELORA.CO - Merespon situasi terkini di Jakarta, KontraS, Lokataru Foundation,, dan LBH Jakarta mengecam sikap dan pernyataan elite politik, baik dari kubu pemerintah maupun kubu Prabowo � Sandiaga Uno yang terus memanaskan suasana dan mengakselerasi kekerasan, serta direspon secara cepat oleh massa baik di Jakarta maupun di luar Jakarta. Hal ini terlihat dari sentimen antipolisi yang semakin memanas di lapangan.
Setidaknya sampai pukul 18.00 WIB kedua belah pihak terus melontarkan pernyataan publik yang semakin memperkeruh keadaan (terlampir). Alih-alih mendinginkan suasana, pernyataan kedua kubu justru semakin memperburuk situasi sejak sebelum dan setelah penetapan pemenang Pilpres oleh KPU.
Pemantauan yang kami lakukan selama dua hari terakhir (20 � 21 Mei 2019) menemukan bahwa di beberapa titik kerusuhan, seperti Petamburan, Slipi, K.S. Tubun, Sabang, dan Wahid Hasyim melibatkan aparat kepolisian dengan demonstran. Hasil pantauan sementara dari sejumlah rumah sakit dan lapangan, kami mencatat setidaknya 300 orang mengalami luka-luka, 10 orang luka berat, dan 5 orang meninggal dunia yang telah terverifikasi (sementara dari pihak Pemprov DKI terdapat 6 orang tewas). beberapa korban yang meninggal dunia diidentifikasi mengalami luka tembak dibagian dada dan leher.
Kami juga mengindenfikasi bahwa massa demonstran berasal dari beragam daerah, seperti Tangerang, Bekasi, Bangka, Bogor, dan Depok. Massa yang menjadi korban dalam bentrokan diketahui umumnya masih berusia kisaran remaja.
Langkah pemerintah untuk membatasi akses informasi tidak membantu meredam situasi dan tidak menunjukkan tanggung jawabnya sebagai negara. Di sisi lain, pernyataan � pernyataan elit politik dari kedua kubu menunjukkan kegagalan mereka dalam melakukan self-cencorship atas ucapan � ucapannya, seperti Wiranto dan Amien Rais (terlampir).
Berangkat dari hal tersebut di atas, kami desakan ke beberapa pihak, antara lain, Pertama, aparat kepolisian untuk memastikan kebebasan berkumpul dan menyampaikan pendapat mendapatkan perlindungan jaminan keamanan. Termasuk meminimalisir segala bentuk represivitas yang dapat menambah eskalasi kekerasan dan jatuhnya korban jiwa. Kami menyerukan kepada pihak Kepolisian untuk tetap menjadikan prinsip-prinsip proporsionalitas, serta penghormatan, penghargaan,
perlindungan, serta pemenuhan Hak Asasi Manusia sebagai pembatasan dan rel dalam merespon dan menyikapi masa aksi di lapangan.
Kedua, para elit politik dari kedua belah kubu (pemerintah dan Prabowo � Sandiaga Uno) menghentikan pernyataan dan kebijakan yang dapat memicu eskalasi kekerasan, serta melakukan upaya aktif untuk meredakan situasi dan kondisi yang terjadi.
Jakarta, 22 Mei 2019
KontraS-LBH Jakarta-Lokataru Foundation
Lampiran:
Berikut kami merangkum beberapa pernyataan dari elit politik yang menyebabkan potensi konflik yang diungkapkan sejak sebelum dan setelah pengumuman penetapan pemenang oleh KPU, antara lain:
Pra Penetapan KPU
Moeldoko
�Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total. Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu,� ucap Moeldoko di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu
Sandiaga Uno
�Perjuangan belum berakhir. Saya akan selalu berjuang di samping Pak Prabowo hingga titik darah penghabisan,�
Amien Rais
�Jadi saudara-saudara, mungkin yang menanyakan kapan Pak Amien komandonya (kedaulatan rakyat), kapan? Kalau kita cermati, kalau kita dengarkan dari pidato pendek Sandiaga Salahuddin Uno, dan gongnya Prabowo, dua tokoh kita ini yang Sandi kelihatannya lembut, ramah, senyum, sangat sejuk, tapi sampai dia mengatakan bahwa �suara rakyat Indoneisia suara 02 yang diotak-atik�, harus kita bela sampai titik darah penghabisan,� ujar Amien di acara deklarasi �Gerakan Kedaulatan Rakyat� di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/5/2019).
�Karena itu jawaban kita kalau ada ajak total war, kita lebih sanggup dari total war, Insya Allah. Tidak ada ceritanya rakyat kalah terhadap penguasa,� tegasnya.
Pasca pengumuman KPU
Amien Rais
�Saudara ku saya menangis, saya betul-betul sedih, juga marah bahwa polisi-polisi yang berbau PKI telah menembak umat islam secara ugal-ugalan�
�Ditemukan ratusan selongsong peluru, diantaranya diduga peluru tajam. Saya minta untuk diinventarisir dan dilaporkan�
Fadli Zon
�Mereka merasa terpanggil karena ini menyangkut masa depan bangsa. Mereka memprotes kecurangan-kecurangan yang ada dan itu dijamin oleh konstitusi kita�
Wiranto
�Yang menyerang itu preman-preman yang dibayar, bertato,� ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu.
�Kita bersepakat, negara tidak boleh kalah dari aksi jahat seperti ini. Negara harus melindungi segala bangsa dan tumpah darah Indonesia,� ujar Wiranto.
Joko Widodo
�Kita tidak akan memberikan ruang untuk perusuh-perusuh yang akan merusak negara kita. Tidak ada pilihan, TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.�
Sumber: lokataru
Tidak ada komentar