Massa Bayaran Pendukung 01 Ngamuk, "Nasi Bungkus Pake Sambal Teri dan Kuah Doang!!!"
Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Cinta Indonesia berdemonstrasi di depan Hotel JW Marriott, Jalan Putri Hijau Medan, Selasa (7/5/2019), tempat digelarnya Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2019 oleh KPU Sumut.
Sambil berorasi, massa yang berafiliasi ke capres 01 ini berkumpul di badan jalan. Ratusan sepeda motor yang digunakan berkonvoi ikut dibariskan. Akibatnya arus lalu lintas yang ramai akan kendaraan jadi tersendat. Mulai dari perempatan TVRI hingga di depan kantor Samsat.
Kata salah seorang pimpinan massa, Yusuf Sinaga, dalam orasinya demonstrasi yang dilakukan adalah untuk meneriakkan upaya perlawanan terhadap kelompok-kelompok yang berusaha memecah-belah atau merusak persatuan bangsa. Oleh karena nafsu kekuasaan politik sesaat.
Ungkap Yusuf, people power yang dimaksudkan untuk memecah belah persatuan rakyat dan mengacaukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dilawan. Masyarakat dan mahasiswa harus bersatu mengenyahkan orang-orang yang ingin mengacaukan NKRI.
Dalam orasinya dia menyebut-nyebut nama salah satu tokoh partai Gerindra dari Sumatera Utara yang dituding berupaya menggalang people power demi maksud buruk merusak NKRI.
"Saya siap melawan dia (dengan menyebutkan tokoh dimaksud) yang berniat menggerakkan people power untuk memporak-porandakan persatuan bangsa, kita harus melawan orang-orang seperti mereka," teriak Yusuf.
Dengan inti serupa yakni melawan gerakan-gerakan pembentukan negara khilafah, secara bergantian pimpinan massa aliansi lainnya bergantian berorasi. Diiringi lagu-lagu Iwan Fals guna meramaikan aksi demonstrasi.
Terhadap proses rekapitulasi yang tengah dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Yusuf meminta seluruh masyarakat khususnya yang turut dalam aksi demonstrasi agar ikut mengawal dan mengamankan.
"Selama tiga hari kami akan berada disini, demi menjaga proses demokrasi di negeri ini. Kami tidak mau diprovokasi," ujar Yusuf.
Aksi tersebut tiba-tiba berubah rusuh. Beberapa massa membuang nasi bungkus jatah makan siang.
"Kami dijanjikan makan, uang rokok dan transport. Tapi saat makan siang, kok lauknya cuma teri sambal dan kuah? Mereka pikir kami babi?" teriak Josua Pardede dan beberapa temannya.
Beberapa massa yang hadir juga emosi. Karena uang yang dijanjikan tak kunjung dibayar.
Post Comment
Tidak ada komentar