Kenapa Tidak Ada Foto atau Lukisan Nabi Muhammad SAW ?
Opini KU - Saat kecil tentu kita bertanya-tanya, kenapa sampai saat ini tidak ada foto atau lukisan Nabi Muhammad? Padahal Beliau adalah junjungan umat Islam di seluruh dunia.
Setiap muslim pasti sudah tahu bahwa melukis wajah Rasul tidak boleh, dan bahkan bisa dianggap haram. Tapi kenapa bisa dianggap haram? Berikut ini beberapa alasan kenapa tidak ada foto atau lukisan Nabi Muhammad:
1. Saat Nabi Muhammad hidup, belum ada orang yang melukis wajahnya
Nabi Muhammad adalah sosok sederhana yang tidak ingin ditonjolkan lewat lukisan. Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda; �Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya,� (HR. Ahmad dan Al-Bukhori).
2. Untuk menjaga kemurnian ajaran agama
Para ulama beralasan kalau larangan melukis Nabi Muhammad terkait dengan keharusan menjaga kemurnian agama Islam. Tindakan tersebut pasti ada sebab musababnya.
Awal mula manusia menyembah berhala adalah ketika lukisan orang-orang sholih, yaitu Wadd, Suwa�, Yaguts, Ya�uq dan Nasr dipasang oleh kaum Nabi Nuh. Sebenarnya tujuan pemasangannya adalah untuk mengenang keimananan mereka. Setelah generasi pengikut Nabi Nuh tersebut berganti dengan generasi berikutnya, mereka tidak paham tujuannya, dan tergoda oleh setan agar menyembah lukisan tersebut.
Jadi para ulama tersebut mengantisipasi agar lukisan nabi tidak menjadi ajang penyembahan (paganisme atau berhalaisme) baru. Sedangkan Islam adalah agama yang mengharamkan berhala.
�Dari �Aisyah radhiyallahu �anha, dia berkata : Ketika Nabi shallallahu �alaihi wa sallam sakit, sebagian isteri beliau menyebut-nyebut sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habasyah yang disebut dengan Maria. Ummu Salamah dan Ummu Habibah radhiyallahu�anhuma pernah mendatangi negeri Habasyah, mereka menyebutkan tentang kebagusannya dan gambar-gambar yang ada di dalamnya. Maka beliau pun mengangkat kepalanya, lalu bersabda, �Itulah orang-orang yang bila ada orang shalih di antara mereka yang mati, mereka membangun masjid di atas kuburannya kemudian membuat gambar-gambarnya. Itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah,� (HR. Ahmad dan Al-Bukhari).
3. Mencegah tindakan penistaan
Yang dimaksud penistaan adalah tindakan merendahkan seseorang karena kebencian. Kita tahu, jika seseorang sudah diliputi rasa benci dan tidak (akan) bertemu dengan orang itu, dia bisa melampiaskan pada hal-hal yang berhubungan dengannya, khususnya foto atau lukisan orang tersebut. Bisa dengan diinjak, diludahi, disobek-sobek, dan bahkan mengolok-olok gambar tersebut dengan dibuat karikatur.
Mengenai sosoknya, Rasulullah bersabda; �Barangsiapa melihatku di dalam mimpinya, sesungguhnya dia benar-benar melihatku, karena syetan tidak mungkin menyerupai bentukku,� (HR.Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad)
4. Untuk menghormati pengemban risalah Allah SWT
Seorang Rasul adalah orang yang ditugasi oleh Allah untuk menyampaikan risalahnya. Jadi umat manusia wajib menghormati orang yang mengemban tugas mulia tersebut.
5. Agar tidak mempengaruhi hakikat syariat
Dengan menggambar penampilan seorang nabi dikhawatirkan bisa berpengaruh hakikat syariat yang disampaikannya. Dengan gambar tersebut orang akan berasumsi tentang kondisi jasmani dan rohani dari nabi. Hal itu akan menjadi berlebihan karena asumsi sifatnya bisa berkembang menjadi suatu kebohongan. Dan tentang kebohongan tersebut Rasullulah bersabda; �Siapa yang berbohong tentang aku secara sengaja, maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka,� (HR Bukhari Muslim).
6. Meski maksudnya baik, imajinasi adalah kebohongan
Jadi mengharamkan lukisan nabi bukan hanya untuk mengantisipasi penghinaan terhadap nabi, melainkan juga meragukan keaslian dan kejujuran lukisan tersebut.
7. Gambar bukanlah kebenaran
Gambar atau lukisan bukanlah sosok yang asli. Jadi tidak ada gunanya melukis seorang nabi karena lukisan itu tidak akan bisa sama sekali mewakili sosok nabi yang asli. []
Setiap muslim pasti sudah tahu bahwa melukis wajah Rasul tidak boleh, dan bahkan bisa dianggap haram. Tapi kenapa bisa dianggap haram? Berikut ini beberapa alasan kenapa tidak ada foto atau lukisan Nabi Muhammad:
1. Saat Nabi Muhammad hidup, belum ada orang yang melukis wajahnya
Nabi Muhammad adalah sosok sederhana yang tidak ingin ditonjolkan lewat lukisan. Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda; �Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya,� (HR. Ahmad dan Al-Bukhori).
2. Untuk menjaga kemurnian ajaran agama
Para ulama beralasan kalau larangan melukis Nabi Muhammad terkait dengan keharusan menjaga kemurnian agama Islam. Tindakan tersebut pasti ada sebab musababnya.
Awal mula manusia menyembah berhala adalah ketika lukisan orang-orang sholih, yaitu Wadd, Suwa�, Yaguts, Ya�uq dan Nasr dipasang oleh kaum Nabi Nuh. Sebenarnya tujuan pemasangannya adalah untuk mengenang keimananan mereka. Setelah generasi pengikut Nabi Nuh tersebut berganti dengan generasi berikutnya, mereka tidak paham tujuannya, dan tergoda oleh setan agar menyembah lukisan tersebut.
Jadi para ulama tersebut mengantisipasi agar lukisan nabi tidak menjadi ajang penyembahan (paganisme atau berhalaisme) baru. Sedangkan Islam adalah agama yang mengharamkan berhala.
�Dari �Aisyah radhiyallahu �anha, dia berkata : Ketika Nabi shallallahu �alaihi wa sallam sakit, sebagian isteri beliau menyebut-nyebut sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habasyah yang disebut dengan Maria. Ummu Salamah dan Ummu Habibah radhiyallahu�anhuma pernah mendatangi negeri Habasyah, mereka menyebutkan tentang kebagusannya dan gambar-gambar yang ada di dalamnya. Maka beliau pun mengangkat kepalanya, lalu bersabda, �Itulah orang-orang yang bila ada orang shalih di antara mereka yang mati, mereka membangun masjid di atas kuburannya kemudian membuat gambar-gambarnya. Itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah,� (HR. Ahmad dan Al-Bukhari).
3. Mencegah tindakan penistaan
Yang dimaksud penistaan adalah tindakan merendahkan seseorang karena kebencian. Kita tahu, jika seseorang sudah diliputi rasa benci dan tidak (akan) bertemu dengan orang itu, dia bisa melampiaskan pada hal-hal yang berhubungan dengannya, khususnya foto atau lukisan orang tersebut. Bisa dengan diinjak, diludahi, disobek-sobek, dan bahkan mengolok-olok gambar tersebut dengan dibuat karikatur.
Mengenai sosoknya, Rasulullah bersabda; �Barangsiapa melihatku di dalam mimpinya, sesungguhnya dia benar-benar melihatku, karena syetan tidak mungkin menyerupai bentukku,� (HR.Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad)
4. Untuk menghormati pengemban risalah Allah SWT
Seorang Rasul adalah orang yang ditugasi oleh Allah untuk menyampaikan risalahnya. Jadi umat manusia wajib menghormati orang yang mengemban tugas mulia tersebut.
5. Agar tidak mempengaruhi hakikat syariat
Dengan menggambar penampilan seorang nabi dikhawatirkan bisa berpengaruh hakikat syariat yang disampaikannya. Dengan gambar tersebut orang akan berasumsi tentang kondisi jasmani dan rohani dari nabi. Hal itu akan menjadi berlebihan karena asumsi sifatnya bisa berkembang menjadi suatu kebohongan. Dan tentang kebohongan tersebut Rasullulah bersabda; �Siapa yang berbohong tentang aku secara sengaja, maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka,� (HR Bukhari Muslim).
6. Meski maksudnya baik, imajinasi adalah kebohongan
Jadi mengharamkan lukisan nabi bukan hanya untuk mengantisipasi penghinaan terhadap nabi, melainkan juga meragukan keaslian dan kejujuran lukisan tersebut.
7. Gambar bukanlah kebenaran
Gambar atau lukisan bukanlah sosok yang asli. Jadi tidak ada gunanya melukis seorang nabi karena lukisan itu tidak akan bisa sama sekali mewakili sosok nabi yang asli. []
Post Comment
Tidak ada komentar