Fadli Zon: Pemerintah Sedang Menyiram Bensin ke Tengah Api
GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan penetapan makar pada beberapa orang belakangan ini merupakan kemunduran demokrasi. Menurut dia, makar harus jelas melibatkan penggunaan kekerasan dan berusaha untuk menjatuhkan pemerintah yang sah.
"Ini jalannya konstitusional tapi perasaan ketidakadilan juga penting dan penangkapan-penangkapan seperti sekarang dengan tuduhan makar ini juga menurut saya seperti menyiram bensin ditengah api karena masyarakat semakin tidak percaya lagi dengan aparat keamanan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Fadli menilai, jika tuduhan makar terus dimanfaatkan, Indonesia bisa jadi bukan lagi negara demokratis. Bahkan bisa jadi negara otoriter, karena menggunakan pasal makar hanya atas dasar omongan.
"Ini negara demokrasi atau negara otoriter kalau kita mulai mau menangkap-nangkap orang seenaknya dengan tuduhan makar ya sudah jangan pura-pura demokrasi nyatakan saja bahwa kita tidak ada lagi demokrasi di Indonesia," jelasnya.
Fadli mengigatkan negara bisa kuat karena pemimpinya kuat dan mengerti rakyat. Tapi kalau pemimpinya lemah itu sangat berbahaya. Hal ini, kata ia, bisa terlihat adanya teriakan referendum di Aceh. Persoalan ini, ujar Fadli, juga tidak bisa diangap sepele.
"Kita ini bangsa kita ini pernah jadi 16 negara jangan salah pernah kita 16 negara ada negara pasundan negara Indonesia timur ada negara Sumatera ada negara macam-macam kita menyatuhkan ini menjadi negara kesatuan republik Indonesia ini baru tahun 50 bukan tahun 45," kata dia.
"Jadi hati-hati jadi negara kita ini pemimpin kita harus hati-hati karena orang merasa ketidakadilan itu tidak dijawab dengan baik tidak direspon secara proposional ini bisa ada kebangkitan etnonasionalisme," tambahnya. [ts]
Post Comment
Tidak ada komentar