Bahasa Inggris Jokowi Hancur, Duta Besar Pilih Curhat ke Anies
Seperti yang seluruh rakyat Indonesia ketahui, kemampuan bahasa Inggris Presiden Jokowi memang buruk.
Dalam suatu kesempatan, Presiden RI dengan sengaja, sadar dan tanpa paksaan menyuruh menteri untuk menjawab pertanyaan jurnalis dari Amerika Serikat.
Pada moment pertama, hadirin menyangka itu sebuah candaan dari Presiden Negara yang umat muslimnya paling besar di dunia.
Namun saat pertanyaan kedua, adegan lempar jawaban kembali terjadi. Kali ini para hadiri kompak, terdiam.
Seperti juga halnya saat sejumlah duta besar lebih memilih curhat ke Anies Baswedan perihal pemindahan Ibukota Jakarta.
Namun sayang, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sampaikan itu semua wewenang pemerintah pusat karena keputusannya bukan pada level provinsi, tapi level pusat, dan ini masih dibicarakan di pusat.
Memang bukan kewenanhan Anies Baswedan untuk menjawabnya. Tapi bagaimana cara dubes itu bertanya ke Pak Presiden. Apakah menteri yang akan menjawabnya?
Atau lebih baik para dubes itu harus belajar bahasa Indonesia. Dan dalam kondisi darurat bahasa seperti sekarang, hendaknya pemerintah mengeluarkan instruksi kepada negara sahabat. Agar pengirimkan dubes yang bisa bahasa Indonesia.
Lagian, siapa yang suruh dubes itu lahir di luar negeri?
Tidak ada komentar