Breaking News

Amien Rais Full Amunisi di Hadapan Polisi

IDTODAY.CO - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dipanggil oleh polisi untuk menjadi saksi atas kasus yang dihadapi tersangka makar Eggi Sudjana. Dia datang memenuhi panggilan polisi dengan 'full amunisi'.

Amien Rais datang ke Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, pada Jumat (24/5/2019) pukul 10.27 WIB. Dia ditemani oleh lima orang, di antaranya adalah putranya bernama Hanafi Rais dan kuasa hukum Amien yakni Ahmad Yani.

Amien melangkah dengan mantap. Tatapannya juga penuh. Ini menandakan kondisi jasmaninya. "Sangat sehat," kata Amien soal keadaannya saat ini.

Ini adalah panggilan kedua Amien setelah pada panggilan pertama ia mangkir. Amien akan dicecar pertanyaan terkait pernyataan people power yang disampaikan tersangka Eggi Sudjana.

Kali ini, dia memenuhi panggilan polisi dengan bekal argumen lengkap dengan bukti. Amien menyebut bukti yang dibawa cukup banyak. Ini disebutnya sebagai 'amunisi'.

"Oh iya dong iya (membawa berbagai bukti untuk pemeriksaan). (Bukti) oh macam-macam, full amunisi ya, tapi jangan (dibahas) sekarang," kata Amien Rais.

Berbaju koko dan berpeci hitam, dia berjalan membawa buku berjudul 'Jokowi People Power' karya Bimo Nugroho dan M Yamin Panca Setia. Buku itu diperlihatkannya saat dia keluar sejenak dari ruangan penyidik untuk jeda salat Jumat di Masjid Al Kautsar kompleks Mapolda, pukul 11.39 WIB. Selepas Jumatan, Amien masuk ke kantor polisi dan melanjutkan proses pemberian keterangan ke penyidik.

Agaknya, amunisi-amunisi Amien bakal efektif mengukuhkan argumennya di hadapan penyidik kepolisian. Pemeriksaan berlangsung sekitar 10 jam. Ada 37 pertanyaan yang disampaikan penyidik ke Amien.

Amien keluar setelah 10 jam dimintai keterangan oleh polisi. Dia mengatakan telah dimintai keterangan oleh polisi soal people power, istilah yang belakangan sering dia dengungkan. Dia menjelaskan, people power yang dia katakan cuma people power ringan saja.

"Jadi yang saya kembangkan sesungguhnya people power enteng-entengan, bukan seperti people power yang mau mengganti rezim atau menjatuhkan presiden, itu sama sekali jauh," kata Amien kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat malam tadi.

Menurut Amien, seruan people power tersebut merupakan cara konstitusional dalam berdemokrasi. "Intinya, semua yang ditanyakan, saya berikan apa adanya dan saya tanya people power itu, itu konstitusional, demokratis, dijamin prinsip HAM juga," lanjutnya.

Menurutnya, people power yang dia maksud bukanlah aksi bentrokan massa. Justru, dia tidak memperbolehkan bentrokan yang merugikan negara. Jadi, ini adalah people power enteng-entengan.

"Memang kalau people power atau gerakan-gerakan rakyat itu sampai menimbulkan kerugian, bentok, sampai negatif, sampai melakukan kehancuran negara atau bangsa, itu jelas itu nggak boleh," tutur Amien, yang sudah 'full amunisi' menjawab pertanyaan polisi.  [dtk]

Tidak ada komentar