Breaking News

Tanpa Nomor Urut di Amplop Cap Jempol Bikin Heboh

bowo sidik
REDAKSIUMAT- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso (BSP) sebagai tersangka.

Politikus Partai Golkar itu, disangka menerima suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti. Total uang yang diamankan dalam kasus tersebut sebesar Rp 8 miliar.

Kasus suap distribusi pupuk PT Pupuk Indonesia ini, masih menyisakan misteri. Sebab, ada kecurigaan bahwa uang Rp 8 miliar yang dikemas dalam 400 ribu amplop, bu�kan hanya untuk kepentingan pemilihan legislatif BSP.

Hal itu terungkap dari jumlah 400 ribu amplop yang disita KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (27/3) dan Kamis (28/3) lalu. Ratusan ribu amplop yang berisi uang pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu itu, jauh di atas perolehan suara Bowo di Daerah Pemilihan Jawa Tengah II pada Pileg 2014, yakni hanya 66.909 suara.

Ditambah lagi pengakuan Juru Bicara KPK Febri Diansyah yang membenarkan, ada cap jempol di amplop tersebut. "Tidak ada nomor urut. Yang ada, cap jempol di amplop tersebut. Kami perlu tegaskan ini, bahwa kami hanya bisa berpijak pada fakta hukum yang ada," ucap Febri Diansyah di kantor KPK, Jakarta, Selasa (2/4) lalu.

KPK belum merinci arti dan maksud cap jempol di amplop itu. "Kalau dugaan keterkaitan penggunaan amplop-amplop tersebut kami buka, akan digunakan untuk serangan fajar kepentingan pemilu legislatif, khususnya pencalegan BSP (Bowo Sidik Pangarso) di Dapil Jawa Tengah II," kata Febri.

Sebelumnya, awak media dan pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mem�pertanyakan pihak KPK yang menolak membuka amplop-amplop di dalam puluhan kardus secara acak saat jumpa pers OTT Bowo Sidik Pangarso.

Saat itu, petugas KPK hanya menunjukkan beberapa sampel amplop.

Lantas, bagaimana penjelasan KPK dan pemaparan BPN terkait hal ini? Berikut penjelasannya.

Saut Situmorang: Saya Belum Lihat, Apa Semua Ada Capnya 



Bagaimana perkembangan kasus korupsi Bowo Sidik Pangarso (BSP)?


Penyidik masih melanjutkan pe�meriksaan dan klarifikasi kepada beberapa pihak. 


Apa benar ada cap jempol di barang bukti berupa amplop?


Saya belum melihat, apakah semua amplop ada capnya seperti itu.

Benarkah di tiga kardus yang sudah dibuka KPK, ada cap jem�polnya?

Berapa yang sudah dan belum dibu�ka, saya belum update. Nanti akan dicek terlebih dulu. Sabar.

Apakah KPK sudah mendalami cap jempol ini?

Masih akan didalami ada atau tidak ada kaitan dengn pidana lain, selain tindak pidana korupsin�ya. Akan tetapi, sejalan dengan kompetensi KPK dan undang-undang dalam kasus ini, maka yang didahulukan adalah tindak pidana korupsinya.

Apakah korupsi yang dilakukan BSP ada kaitannya dengan Pilpres 2019?

Pengakuan tersangka, uang itu un�tuk Pileg yang bersangkutan. Namun, kompetensi KPK tidak terkait proses Pemilu dari sisi penindakannya. Hanya saja, dari sisi pencegahan, KPK mencatatkan seperti apa tata kelola Pemilu yang harus direkomen�dasikan pada masa yang akan datang. Antara lain, apakah Pemilu dibuat wajib saja, sehingga seseorang datang ke TPS bukan karena ada transaksion�alnya dan lain-lain. 


Apakah ada maksud sekaligus digunakan untuk serangan fajar Pilpres?


Kami tidak masuk ke isu itu. Akan tetapi, akal sehat kita bisa saja menga�takan demikian. Alhasil, itu sebabnya Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Bawaslu, KPU, KPK, dan semua stakeholder nasional bisa duduk bersama, seperti apa Pemilu mendatang akan kita buat.

BPN Prabowo-Sandi meminta KPK untuk menyelesaikan kasus ini hingga tuntas. Sehingga, tidak ada pihak yang dirugikan cap jem�pol ini. Apa tanggapan KPK?

Kompetensi dan wewenang KPK itu memenjarakan penyelenggara neg�ara yang bisa dibuktikan melakukan Tipikor. Dengan kata lain, dalam hal penegakan hukum itu, lalu ditemukan uang, ada tanda-tanda, simbol-simbol dan lain-lain yang tentu bisa dimaknai dengan banyak hal.

Maka, Selama tidak terkait dengan Tipikor-nya, maka simbol-simbol tersebut bukan fakta dalam kaitan Tipikornya. 



Sulitkah bagi KPK untuk menda�lami maksud cap jempol ini?


Bukan soal sulit, tapi apa kaitannya dengan Tipikor yang dipidanakan kepada tersangka. 


Butuh waktu berapa lama bagi KPK untuk menuntaskan maksud cap jempol ini?


Kasus korupsi itu kasus yang harus didahulukan. Lalu, apakah simbol-simbol di amplop itu relevan den�gan kasus korupsinya. Nanti biar�kan penyidik yang mendalami.

Apakah pendalaman KPK dalam kasus ini, sampai kepada partainya BSP?

Seperti apa yang bersangkutan terkait dengan background politiknya dalam melakukan Tipikor. Serta, apakah rel�evan dengan kasusnya, nanti penyidik akan melihat. 


Apakah aliran uang kasus ini, sam�pai kepada partai?


Penyidik akan men�dalaminya. 


Sudah ada berapa saksi yang diperiksa KPK?


Saya belum update lantaran masih berjalan.

Apakah saksi-saksi tersebut masih berasal dari PT Humpuss Transportasi Kimia?

Ada beberapa pihak yang sudah diperiksa, namun siapa-siapa saja yang terkait dan pihak mana, saya belum update. 


Apakah KPK takut mendalami cap jempol ini?


Apakah itu relevan dengan ka�sus Tipikornya. Sabar, kita pelajari dulu. 


Apakah KPK tidak mau gaduh beberapa hari jelang pencoblosan?

Tidak ada komentar