Breaking News

Surat Suara Tercoblos Masalah Serius ??, Bukan Sampah ! Usut TUNTAS dong ! "Periksa Dubes Rusdi Kirana"




Surat Suara Tercoblos Masalah Serius, Masak Jadi Sampah Gitu Aja



Komisioner KPU RI Ilham Saputra menyatakan surat suara yang diduga tercoblos di Selangor, Malaysia, sudah dianggap sebagai sampah. Alasannya, belum bisa dipastikan keasliannya mengingat KPU tidak diberikan akses oleh polisi setempat untuk memeriksa temuan surat suara itu.


"Kami tidak menghitung yang (surat suara) ditemukan itu, dianggap sampah saja," kata Ilham Saputra ditemui di kantor KPU RI di Menteng, Jakarta P
usat, Minggu.

  Opini    KU   - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak bisa menganggap sepele polemik surat suara tercoblos di Malaysia. Apalagi menganggap temuan surat suara itu sebagai sampah dan tidak dihitung, tanpa melakukan investigasi terlebih dahulu.


Begitu kata Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menanggapi pernyataan Komisioner KPU Ilham Saputra yang menganggap temuan surat suara sebagai sampah.

�KPU tidak bisa ngomong gitu aja dong. Harus diidentifikasi! Ini kan persoalan serius. Masak udah gitu aja dijadiin sampah surat suaranya?� kata Andre kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Minggu (14/4).


Dugaan puluhan ribu surat suara tercoblos merupakan ulah oknum tidak bertanggung jawab. Untuk itu, KPU tidak bisa sembrono dan membiarkan begitu saja dengan tidak mencari tahu pelakunya.
�Ini mafia suara. Pelakunya harus ditindak tegas. KPU harus identifikasi,� tegas Andre.
Politisi Gerindra ini mendesak KPU dan Bawaslu bersikap profesional dengan meminta keterangan resmi dari Dutabesar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana.
�Bila perlu panggil dan periksa KBRI Malaysia Rusdi Kirana. Minta dia turun tangan, apalagi saya lihat video yang viral itu ada Caleg Nasdem Davin Kirana yang surat suaranya sudah dicoblos,� demikian Andre. [rmol]


Jimly: Tidak Seharusnya KPU Menyederhanakan Masalah


 Kritik atas kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mengatasi polemik temuan surat suara tercoblos di Malaysia terus berdatangan.

Kali ini giliran mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie yang melancarkan kritik atas pernyataan Komisioner KPU Ilham Saputra yang menganggap temuan surat suara di Malaysia sebagai sampah. Menurutnya, pernyataan itu terkesan bahwa KPU telah menyederhanakan masalah.

�Statement seperti ini memang tidak seharusnya datang dari penyelenggara pemilu dengan kesan menyederhanakan masalah,� katanya dalam akun Twitter @JimlyAs, Minggu (14/4).

Pakar hukum tata negara itu menegaskan, KPU seharusnya profesional dan memperlihatkan dengan baik sisi profesionalisme dalam mengatasi masalah.

Dalam hal ini, KPU harus berani mengakui kesalahan yang dibuat, sehingga ada koreksi dalam bekerja.

�Temasuk (berani) menindak tegas tanpa pandang bulu sesuai aturan,� pungkasnya. 


KPU Perlu Periksa Dubes Rusdi Kirana


Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus serius dalam menyikapi polemik surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia. Salah satunya dengan memeriksa Dutabesar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana.

Menurut Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, KPU tidak boleh menganggap dugaan temuan surat suara tercoblos itu sebagai angin lalu.

Dia juga mengkritik ucapan Komisioner KPU Ilham Saputra yang menganggap surat suara tercoblos itu sebatas sampah.

Rusdi Kirana, sambungnya harus diperiksa karena menjadi pihak yang paling bertanggung jawab. Apalagi, anaknya yang menjadi caleg Partai Nasdem, Davin Kirana turut tercoblos dalam temuan itu.

"KPU perlu memanggil dan memeriksa Dubes Indonesia di Malaysia Rusdi Kirana. Minta dia turun tangan, apalagi saya lihat video yang viral itu ada Caleg Nasdem Davin Kirana yang surat suaranya sudah dicoblos," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/4).

Bagi Andre, polemik ini dilakukanoleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan berniat merusak tatanan demokrasi. Karenanya, KPU tidak boleh menganggap sepele.

"KPU bersama penyelenggara Pemilu lainnya harus mengidentifikasi, jangan kemudian selesai dengan menjadikan surat suara tercoblos sebagai sampah," kata Andre.

Lebih lanjut, politisi Gerindra ini meminta semua pihak untuk ikut mengawal potensi kecurangan yang mungkin saja terjadi pada hari pencoblosan 17 April 2019, yang tinggal beberapa hari lagi.

"Kita harus lawan mafia surat suara," pungkasnya.  

Tidak ada komentar