Breaking News

Pemilu 2019 di Medan Amburadul, Surat Suara Banyak Kurang, Ini Komentar KPU Medan



Satuindo.com ~ MEDAN-Gegap gempita pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang berlangsung, Rabu (17/4/2019) diwarnai dengan berbagai persoalan.

Di Medan, misalnya persoalan kekurangan surat suara paling banyak terjadi. Sehingga membuat kondisi di beberapa tempat pemungutn suara (TPS) ricuh. Apalagi, keganjilan yang terjadi, surat suara pemilihan presiden (Pilpres) �hilang� ratusan lembar.

Seperti yang terjadi di TPS 19, Kelurahan Harjosari 1, dari 300 DPT, ada sekira 100 surat suara Pilpres tidak ada. Sehingga perdebatan warga yang panitia di TPS tak terelakan hingga harus dikawal kepolisian. Hal yang nyaris sama terjadi di beberapa TPS lain di Medan.

Menyikapi konsidi ini, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan, M Rinaldi Khair mengatakan pihaknya tak bisa menampik jika memang ada kekacauan dan keamburadulan terkait surat suara Pemilu di Medan.

�Ya secara gentleman kita harus akui itu. Harus akui ada kekurangan dalam mengantisipasi persoalan yang muncul hari ini (Rabu). Walaupun kita sudah berupaya sekeras mungkin, semampu mungkin untuk meminimalisir persoalan-persoalan yang ada,� ujarnya kepada Pojoksumut.com, Rabu (17/4/2019).

Rinaldi menjelaskan kendala surat suara terjadi secara nasional. �Di Medan ternyata juga seperti itu. Antusiasme pemilih tak terbendung sementara surat suara kita diberi keterbatasan oleh Undang-Undangan untuk mencetak, yaitu sesuai dengan jumlah DPT tambah dua persen. Ditambah DPT membludak ditambah DPTB dan Pemilih DPK yang belum terdaftar, jadilah hampir di seluruh TPS kekurangan surat suara. Inilah yang jadi persoalan kami saat ini,� bebernya.

Sebenarnya diakui Rinaldi pihaknya memiliki solusi, saat malam sebelum pencoblosan sudah dikeluarkan surat edaran bersama KPU dan Bawaslu nomor 55 yaitu bisa mengakomodir surat suara yang kurang dengan men-switch surat suara yang kurang dengan TPS yang berlebih.

�Itu dilakukan ketika sebelum jam 1 (Rabu), dan itulah yang kami lakukan dari tadi, mengordinasikan TPS yang berlebih untuk di-switch ke TPS yang kurang tapi ternyata hampir di seluruh TPS mengalami kekurangan,� lanjutnya.

Soal surat suara Pilpres yang banyak kurang, KPU Medan, kata Rinaldi melihatnya sebagai fenomena kebetulan. �Harusnya kan kalau kotak Pilpres kosong biasanya tertukar di kotak lain. Ada satu kasus di Medan Labuhan, ketika dibuka kotak Pilpres tidak ada, lalu dibuka kotak lain ternyata ada. Tapi ada juga yang ketika dibuka semua tidak ada. Ketika kita identifikasi apakah ada yang double atau berlebih secara signifikan ternyata enggak ada juga. Kita cek di gudang juga tidak ada, pada akhirnya yang tidak ada itu kami switch di TPS yang ada, sehingga hanya bisa memenuhi setengah kebutuhan,� jelasnya.

�Jadi sebenarnya bukan hanya Pilpres saja, untuk surat suara DPRD provinsi juga terjadi seperti di Medan Barat provinsinya enggak ada, kabupaten kotanya double. Ada juga yang DPDnya enggak ada,� lanjutnya.

Rinaldi menjelaskan semua keruwetan ini juga dimungkinkan saat pengepakan dan pendistribusiannya yang dilakukan seminggu ini. �Human error yang terjadi, tapi sampai ini masih terus mengidentifikasi dimana letak kekurangan dan kesalahan yang terjadi,� pungkasnya.


Resource : pojoksatu.id

Tidak ada komentar