Pak Jokowi, Tulus Aku Memikirkanmu Pagi Ini
Sudahilah Pak. Berdiri tegaklah dan lihatlah seantero negri ini. Mereka menunggu dan gelisah. Bukan tentang siapa menang siapa kalah.
Seperti yang Pak Prabowo sering katakan "Ini bukan salah bapak, ini bukan salah bapak Jokowi..."
Saya akui, banyak pemilih Bapak yang lugu dan menyayangi Bapak, tapi tidak memilih partai partai pendukung Bapak. Saya dengar sendiri. Saya pun pernah menyaksikan ketulusan bapak di masa lalu. Hingga kami mendukungmu saat itu. Itulah yang mungkin mendorong Prabowo memboyong bapak ke Jakarta.
Pliss deh Pak, Bapak akan terlalu lelah untuk mengingkari hati nurani. Saya tidak memaksa bapak ngaku kalah untuk apa? Toh jika KPU akan mengumumkan kemenangan bapak yang berpelukan kecurangan dan rakyat melihatnya, itu tidak mengurangi sedikitpun keoptimisan kami. Rakyat hanya akan mengangguk, dan sebagian besarnya lagi hanya akan mengingat dalam memorinya, bahwa demokrasi telah dilacur leburkan di negri ini. Prabowo? Tidak pernah hilang kepahlawanannya. Dia tercatat sebagai orang yg meneriakkan kejujuran dan keperwiraan
Tapi orang orang disekitar bapak? Entah dtrategi apalagi yang mereka buat untuk mengelabuhi dirinya sendiri.
Bapak sering bilang tidak punya rekam jejak kejahatan HAM? Rekam jejak masa lalu? Mungkin. Tapi orang orang disekelilingmu punya, Pak! Dan mereka sedang ingin mengubur jejak hitam sejarah mereka dibelakang punggungmu. Terus menjadikanmu boneka. Sampai berapa periode lagi?!
Mulialah dengan akal nurani yang tulus. Jadilah pemimpin dengan kecintaan rakyat tanpa manipulasi dan prncitraan lagi. Jikapun engkau Jujur dan berani ksatria membuka tabir kecurangan ini.
Kau tetap mulia dan dicintai walaupun jika harus pulang ke kotamu, Pak. Jiwamu akan lapang dan merdeka.
Sungguh, kekuasaan tak selalu bersanding dengan kemuliaan, karena tergantung cara mencapainya.
Solo 20 April 2019
Saat Seorang Emak tetiba ingat Jokowi Amin.
Vida Rabiah Al Adawiyah
Post Comment
Tidak ada komentar