Kesaksian Sahabat UAS Soal Fitnah Rumah dan Pesan "Beracun"
Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk HM Fadhil Rahmi mengecam tindakan orang-orang yang menyebarkan fitnah terhadap pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS).
�Saya kenal betul sosok UAS dan kehidupannya sehari-hari. Sangat tidak mungkin beliau menerima gratifikasi, termasuk dari Prabowo,� tutur Fadhil via telepon, Ahad (14/4/2019) siang.
UAS sangat sering mengingatkan dia dan teman-teman yang ikut dalam setiap kegiatan safari dakwah, agar jangan terlalu dekat dengan penguasa.
�Karena jika dekat dengan kekuasaan, mulut kita dibungkam, susah kita untuk berbicara,� kata Fadhil menirukan pesan "beracun" UAS.
Satu rekan mereka yang dekat dengan penguasa di salah satu provinsi mencontoh.
Karena terlalu dekat dengan penguasa, sahabatnya itu kerap mengalami tekanan agar menghadirkan UAS ke provinsi yang dipimpinnya.
"Itu hanya contoh saja. Beliau sangat menghindar untuk dekat dengan siapapun penguasa. Dekat saja dengan penguasa beliau riskan, apalagi sampai menerima gratifikasi,� kata Fadhil.
�Saya rasa, penghasilan UAS selama ini sudah lebih dari cukup. Keterangan yang saya dapatkan dari para sahabat lain, beliau tidak punya keinginan untuk menambah aset dengan penghasilan beliau selama ini,� imbuh dia menanggapi fitnah dikasih rumah Prabowo.
Dirinya dan UAS terlihat sering pergi bersama untuk mengisi dakwah di berbagai wilayah di Indonesia.
Khusus di Aceh, Fadhil Rahmi selalu mendampingi UAS, setiap kali Ustaz mengisi tausiyah maupun tabligh akbar.
Ia bercerita bahwa UAS tidak pernah ingin menambah rumah.
�Saat ini, beliau kan sering ke Jakarta, tapi tidak pernah bercerita ingin membeli rumah. Beliau enjoy saja jika menumpang di rumah sahabatnya, atau menginap di hotel. Saya rasa, jika tingkat villa atau rumah untuk beristirahat di Jakarta, mampu lah beliau beli dengan penghasilannya saat ini,� ujarnya.
�Saya rasa pilihan beliau ke Prabowo itu murni, bukan karena ada transaksi atau imbalan lain,� tambah Fadhil Rahmi.
Sumber: Serambinews
�Saya kenal betul sosok UAS dan kehidupannya sehari-hari. Sangat tidak mungkin beliau menerima gratifikasi, termasuk dari Prabowo,� tutur Fadhil via telepon, Ahad (14/4/2019) siang.
UAS sangat sering mengingatkan dia dan teman-teman yang ikut dalam setiap kegiatan safari dakwah, agar jangan terlalu dekat dengan penguasa.
�Karena jika dekat dengan kekuasaan, mulut kita dibungkam, susah kita untuk berbicara,� kata Fadhil menirukan pesan "beracun" UAS.
Satu rekan mereka yang dekat dengan penguasa di salah satu provinsi mencontoh.
Karena terlalu dekat dengan penguasa, sahabatnya itu kerap mengalami tekanan agar menghadirkan UAS ke provinsi yang dipimpinnya.
"Itu hanya contoh saja. Beliau sangat menghindar untuk dekat dengan siapapun penguasa. Dekat saja dengan penguasa beliau riskan, apalagi sampai menerima gratifikasi,� kata Fadhil.
�Saya rasa, penghasilan UAS selama ini sudah lebih dari cukup. Keterangan yang saya dapatkan dari para sahabat lain, beliau tidak punya keinginan untuk menambah aset dengan penghasilan beliau selama ini,� imbuh dia menanggapi fitnah dikasih rumah Prabowo.
Dirinya dan UAS terlihat sering pergi bersama untuk mengisi dakwah di berbagai wilayah di Indonesia.
Khusus di Aceh, Fadhil Rahmi selalu mendampingi UAS, setiap kali Ustaz mengisi tausiyah maupun tabligh akbar.
Ia bercerita bahwa UAS tidak pernah ingin menambah rumah.
�Saat ini, beliau kan sering ke Jakarta, tapi tidak pernah bercerita ingin membeli rumah. Beliau enjoy saja jika menumpang di rumah sahabatnya, atau menginap di hotel. Saya rasa, jika tingkat villa atau rumah untuk beristirahat di Jakarta, mampu lah beliau beli dengan penghasilannya saat ini,� ujarnya.
�Saya rasa pilihan beliau ke Prabowo itu murni, bukan karena ada transaksi atau imbalan lain,� tambah Fadhil Rahmi.
Sumber: Serambinews
Post Comment
Tidak ada komentar